Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Kamis, 13 Oktober 2011

Rehab Ruangan Kelas MTsN Tertua Di Banjarmasin

BANJARMASIN – Kondisi kelas yang memprihatinkan selama puluhan tahun di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kelayan, baru pada 2010 mendapat bantuan, untuk rehabilitasi ruangan belajar mengajar, dari Derektorat Jendral (Dirjen) Pendididkan Islam Kementrian Agama RI.
MTsN Kelayan beralamat di gang Setuju, Jalan Kelayan A, adalah salah satu sekolah Tsanawiyah tertua di Banjarmasin, yang diidirikan pada 1967 oleh sebuah  yayasan. Kemudian baru dijadikan sekolah negeri pada 1972.
Sekolah-sekolah seperti Ibtidaiyah (sederajat SD), Tsanawiyah (sederajat SMP) dan Aliyah (sederajat SMA), mempunyai kurikulum pendidikan yang seimbang antara mata pelajaran agama dan mata pelajaran umum.
Bahasa Arab, Akidah Akhlak, Al-Qur’an Al-Hadist dan lainnya, diajarkan berdampingan dengan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Biologi, Sejarah dan seterusnya. Tidak seperti sekolah umum (SD, SMP, SMA) yang kurikulum pengajarannya lebih menitik beratkan pada mata pelajaran non keagamaan.
Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah berada dibawah Departemen Agama (Depak). Namun hingga sekarang, masih banyak Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah yang belum mendapat bantuan untuk rehabilitasi, maupun fasilitas sekolah.
Apalagi bila sekolah-sekolah ini berada dipinggiran kota, ataupun diantara perkampungan padat penduduk dengan jalan yang sempit.Berbeda dengan Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah yang berada di pinggiran jalan besar, pembangunannya lebih diperhatikan.
Sementara Tsanawiyah yang berada di tengah kota atau dipinggir jalan besar, jumlah muridnya lebih sedkit, dari Tsaniwah yang berada diperkampungan padat penduduk, yang jumlah siswa-siswinya seringkali melebihi batas untuk standar pengajaran satu kelas, dengan kondisi bangunan seringkali terabaikan.
Bagaimana proses rehabilitasi MTsN Kelayan, Wakil kepsek Ihsan Nasuhi SPd, pada Kamis (28/10) pagi, menuturkan “untuk kantor dewan guru memang sudah mendapat bantuan rehabiltasi total pada 2007 yang lalu.
Tapi, dari rehabilitasi ini kami malah rugi, ruangan yang dibongkar pada awalnya ada 4 ruang kelas, yaitu ruangan kelas bertingkat (2 dibawah dan 2 diatas). Setelah dibongkar dan dibangun, hanya mendapat satu ruangan untuk kantor dewan guru saja. Sedang siswa-siswi harus berdesakan dan bergantian, menggunakan ruangan kelas yag tersisa.
Tiga tahun kemudian, kalau bukan karena kunjungan dan pemeriksaan lahan, dari Dirjen Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama RI pada April 2010, rungan kelas yang sudah memprihatinkan tidak akan mendapat bantuan rehab dan renovasi.
Waktu itu, Dirjen Pendidikan Agama Islam langsung memberi teguran kepada Kanwil Depak Kalsel. Barulah permohonan bantuan kami diperhatikan” tutur Ihsan. ara/mb05

-----------------
Di setor Senin, 01 Nopember 2010
Di muat Rabu, 03 Nopember 2010/ 26 Dzulkaidah 1431 H
-         dengan judul MTsN Tertua Direhab
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar