Walaupun transportasi darat dengan menggunakan motor atau angkutan mobil lainnya lebih mendominasi, namun bagi sebagian masyarakat bantaran sungai, lebih suka tetap menggunakan angkutan sungai.
Acil Imah pedagang barang kebutuhan rumah tangga yang punya toko kecil di depan rumahnya di Kelayan B Dalam, pada Jumat (12/11) pagi, berkata “mun naik taksi kuning kapasar lima nukar barang, takananya macit. Nyaman naik klotok, lawan ongkosnya tamurah (kalau beli barang pakai taxi angkutan dalam kota pergi ke pasar lima , sering macet di jalan. Lebih baik memakai kapal klotok, dan biayanya lebih murah)”
Bukan cuma ibu-ibu pedagang yang lebih suka menggunakan transportasi air, siswa-siswi juga tampak terlihat masih banyak menggunakan klotok untuk pulang pergi ke sekolah.
Pemandangan ini bisa dilihat di sungai Martapura depan kantor Pemprov Kalsel atau Masjid Raya Sabilal Muhtadin, pada pagi dan siang seusai jam sekolah.
Menurut Utuh Duan pemilik klotok penyeberangan “Mun kulihan tu, cukupanlah gasan dirumah. Tapi kada sa rami bahari, sualnya wahini banyak sudah urang nang baisi kandaraan saurangan, wan banyak taksi kuning. Gasan urang nang tinggal dipinggir sungai, nyata katuju naik klotok. Bila sampai tinggal bacapil karumah ja lagi” ujarnya. ara/mb05
-----------------
Di masukkan di kolom Kotaku, Mata Banua
pada Jumat 12 Nopember 2010 – TIDAK DI MUAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar