Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 01 Oktober 2011

Kecendrungan Penurunan Jati Diri Bangsa

BANJARMASIN – Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda, dan sumber insan pembangunan. Dimana pembinaan dan pengembangannya diarahkan agar menjadi kader pemimpin bangsa, yang berjiwa Pancasila mempunyai Moral dan Akhlak, serta rasa Nasionalis yang tinggi” ungkap Ir Hastirullah Fitrah MP, pada Selasa pagi (26/10) di ruang kerjanya, menanggapi pertanyaan tentang keadaan dunia mahasiswa dewasa ini.
Purek III Universitas Achmad Yani ini melanjutkan “mahasiswa sebagai warga Negara Indonesia, memiliki modal utama dalam pengembangan diri, agar nantinya dalam bermasyarakat menjadi mahasiswa yang profesional, dan dapat diandalkan secara komprehensif untuk kemajuan pembangunan nasional umumnya dan daerah khususnya.
Dunia kemahasiswaan selalu menarik untuk dikaji, karena mempunyai keunikan-keunikan tertentu. Mahasiswa sebagai kelompok individu, dalam tahapan remaja akhir dan dewasa muda, menampilkan ciri-ciri tingkah laku seperti, semangat hidup yang tinggi, keingin tahuan yang besar, kebutuhan akan pengakuan yang intens, keadaan kejiwaan yang diwarnai dengan, dan pencarian indentitas pribadi mereka.
Gejolak kepribadian pada diri mahasiswa, kondisi kejiwaan ini tidak jarang menyebabkan mereka selalu tampil kritis, mempertanyakan segala sesuatu yang terjadi dilingkungannya, dan tidak tertutup kemungkinan peka terhadap kejadian, yang dianggap tidak sesuai dengan harapan mereka.
Oleh karena itu mahasiswa sebagai peserta didik di perguruan tinggi, yang kegiatan utamanya adalah menuntut ilmu (pendidikan dan pengajaran, penelitian),  sering terlihat dalam kegiatan-kegitan ekstra kurikuler” ujarnya.
Menurut Hastirullah “saat ini dirasakan adanya kecendrungan penurunan jati diri bangsa, degradasi kepemimpinan, krisis moral dan prilaku masyarakat (Ilmiah) yang cendrung kearah brutal, maka Universitas selaku lembaga pendidikan tinggi, harus bertanggung jawab dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Memahami segala gejolak kejiwaan mahasiswa, yang kadang kala tampil sebagai sosok individu yang mau menang sendiri, sangat kritikal terhadap pendapat orang lain, bahkan kadang kala tampil sebagai pemberontak.
Untuk melatih mereka agar lebih tampil sebagai insan warga civitas akdemika, maka di Universitaslah sebagai wadah, yang menyediakan tempat sebagai ajang beraktivitas, dan berkreativitas bagi mahasiswa itu sendiri” pungkasnya. ara/mb05

-----------------
Di setor Selasa, 26 Oktober 2010
Di muat Jumat, 29 Oktober 2010/ 21 Dzulkaidah 1431 H
-         dengan judul Diarahkan Menjadi Pemimpin Bangsa
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5


Tidak ada komentar:

Posting Komentar