Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 24 Februari 2012

200112-jumat(sabtu)-Kesehatan Libatkan Masyarakat.doc

Photo: drg Hj Diah Ratnani Praswati

2012 Peran Serta Peduli Kesehatan Libatkan Masyarakat


BANJARMASIN – Pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat pinggiran kota sangat rendah. Pola hidup sehat yang paling mudah seperti bersikat gigi dan cuci tangan saja, masih belum menjadi kebiasaan.
Hal ini pernah diungkapkan Ketua Kemuslimahan KAMMI Komisariat Banjarmasin, Nur Laily Anggraini kepada Mata Banua, pada akhir Desember 2011 yang lalu. Yaitu seusai kegiatan pelayanan kesehatan gratis untuk warga Alalak Selatan, yang dilaksanakan KAMMI Kalsel, bersama tim kesehatan dari STIKES Muhammadiyah Banjarmasin.
Apa yang dikatakan Nur, dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banjarmasin drg Hj Diah Ratnani Praswati, saat di hubungi via telepon, pada Rabu (18/1) siang.
Menurutnya, Dinkes dan Puskesmas selalu memberikan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat. Untuk program cuci tangan pakai sabun, itu pencanangannya dilakukan setiap tahun.
Namun ketika kita ingin merubah perilaku masyarakat, itu memerlukan waktu yang cukup panjang dan lama. Bahkan harus dilakukan terus menerus, karena masyarakat terkadang lupa untuk melaksanakannya.
Prilaku hidup bersih dan sehat menjadi program unggulan sektor kesehatan, Dinkes dan Puskesmas tidak berdiri sendiri, tapi bersama-sama seluruh SKPD se kota Banjarmasin. Sebab dengan tenaga kesehatan yang hanya 1000 sekian di Kota Banjarmasin, tidak mungkin menjangkau masyarakat seluruhnya.
“Kedepannya program kesehatan, diusahakan agar bisa terus bekerjasama dengan kelompok-kelompok tertentu. Sehingga program-program kesehatan bisa berjalan dengan baik” katanya.
Menanggapi keluhan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas, Kadinkes Kota Banjarmasin, menjelaskan. Bahwa Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat yang berbasis wilayah, artinya Puskesmas harus bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat diwilayahnya.
Di puskesmas ada pula badan penyantun Puskesmas, yang diketua tokoh masyarakat. Apabila ada keluhan dari masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Puskesmas, maka dari tahun ketahun kita upayakan peningkatan koordinasi yang lebih baik. Baik dari tokoh masyarakat ke Puskesmas, atau pun lainnya.
Setiap bulan ada lokakarya mini, yaitu setiap Puskesmas merencanakan kegiatan yang berdasarkan permasalahan bulan sebelumnya atau dari keluhan masyarakat. Kemudian dijadikan program yang akan dijalankan untuk bulan berikutnya.
Hj Diah Ratnani Praswati, juga berterimakasih kepada kelompok sosial atau organisasi yang membantu Dinkes dan Puskesmas dalam penyuluhan atau memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Tapi ia juga meminta agar setiap kelompok sosial atau organisasi yang melakukan kegiatan kesehatan, untuk berkordinasi dengan Puskesmas wilayah setempat. Dan bila wilayahnya lebih luas, maka berkordinasi dengan Dinkes.
“Di 2012 akan lebih banyak melibatkan masyarakat untuk peran serta peduli kesehatan. Agar kesehatan masyarakat menjadi lebih baik, dan apabila masyarakat lebih banyak peduli dengan kesehatan, maka persentasi keberhasilan menjadi lebih meningkat” ujarnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar