Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 25 Februari 2012

290112-minggu(senen)-krisis BEM (Dm.040212).doc

Krisis Keorganisasian Dikalangan Mahasiswa


BANJARMASIN – Minat dan masalah kepemimpinan dalam keorganisasian kampus dewasa ini mengalami kemunduran. Krisis keanggotaan sering mewarnai aktivitas yang akan dilakukan, terutama pada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Dari pantauan Mata Banua, mahasiswa umumnya beranggapan, bahwa tanpa BEM, kegiatan kampus tetap berjalan dan aktivitas organisasi lain (selain BEM) tetap dapat dilakukan.
Seperti krisis kepemimpinan mahasiswa yang terjadi pada pemilihan Ketua BEM Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary. Dimulai dari Pebruari 2011, hingga sempat mengalami penundaan beberapa kali. Karena hanya satu orang yang mengajukan diri untuk menjadi calon ketua BEM. Akhirnya diputuskan secara aklamasi pada April 2011, untuk M Agus Humaidi sebagai Ketua BEM Uniska selanjutnya.
Situasi pemilihan Ketua BEM Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) tidak jauh berbeda, Dari berlarut-larutnya jadwal, hingga polemik yang menyertainya. Dimulai dari September 2011, dan baru pada Desember 2011 bisa dituntaskan. Yaitu dengan terpilihnya Muhammad Pazri sebagai Presiden Mahasiswa Unlam berikutnya.
Jelas terlihat apatisme mahasiswa yang sangat besar, terhadap keorganisasian BEM. Setelah Ketua BEM terpilih dan menyusun struktur kepengurusannya, seringkali nama yang tertulis hanyalah nama.
Menurut penuturan Agus beberapa waktu yang lalu, bahwa semangat mahasiswa dalam berorganisasi semakin menurun. “Sejujurnya saya prihatin, dari 11 ribu mahasiswa di Uniska, tidak ada yang mau mencalonkan diri sebagai Ketua BEM PT, ini adalah krisis kepemimpinan” katanya.
Dilain pihak Pazri juga mengungkapkan pendapatnya. Dunia mahasiswa di Kalsel tengah menghadapi krisis kepemimpinan, serta krisis keanggotaan organisasi, dan situasi ini terjadi pula di Unlam.
Rata-rata mahasiswa enggan berorganisasi, sehingga menjadi mahasiswa Kupu, yaitu mahasiswa yang hanya kuliah dan pulang kerumah. Mahasiswa beranggapan kalau berorganisasi hanya merepotkan dan bisa membuat kuliah menjadi lambat selesai.
Bagaimana cara membangkitkan kembali minat mahasiswa berorganisasi inilah yang menjadi salah satu program dari BEM Unlam 2012. Pola yang akan dilakukan dengan memberikan gambaran yang nyata kepada mahasiswa.
“Mahasiswa diberi gambaran dan tahu apa keuntungannya bila bergabung dalam organisasi, tanpa membuat nilai kuliahnya merosot. Sehingga ada keseimbangan, yaitu aktif berorganisasi tapi juga aktif di perkuliahan dan prestasi bisa jalan” ujarnya pada awal Januari 2012. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar