Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 25 Februari 2012

290112-minggu(senen)-sinergisitas BEM.doc

Program BEM Harus Dapat Membina Mahasiswa


BANJARMASIN – Karakter manusia tidak mungkin dapat diperoleh dengan tiba-tiba, tapi harus diasah. Antara lain diasah melalui organisasi kemahasiswaan, yang program-programnya sungguh-sungguh dapat membina karakter mahasiswa. Maka secara perlahan krisis kepemimpinan dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), akan teratasi.
Hal ini diungkapkan Pembantu Rektor (Purek) III Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Prof Dr Ir H Idiannor Mahyuddin MSi, beberapa waktu yang lalu kepada Mata Banua. Mengenai pentingnya keorganisasian mahasiswa di dalam kampus.
Dalam perbincangan via telepon dengan M Pazri, Presiden Mahasiswa (Presma) Unlam periode 2012, pada pertengahan Januari yang lalu, ia mengatakan akan menyusun program kerja BEM yang benar-benar menyentuh mahasiswa.
Untuk mengatasi krisis kepemimpinan mahasiswa, salah satu caranya dengan membuat training organisasi yang menawarkan konsep baru. Baik konsep dari segi pendidikan karakter, moral, dan etikanya. Serta menekankan keteladanan dari para organisator.
“Jangan sampai ketua BEM, UKM, dan Hima, malah memberi teladan yang salah, baik diri segi manajemen dll. Teladan yang salah membuat mahasiswa enggan berorganisasi” katanya.
Selanjutnya BEM Unlam perode kepengurusan 2012, akan melakukan pengimbangan kegiatan yang sifatnya rame-rame, lebih kepada kegiatan ilmiah, pekan ilmiah, dan yang utama kewirausahaan.
Dengan kata lain, membuat program yang tidak muluk-muluk, mencari hal-hal yang realistis, menggenjot lebih kepada akademik dan prestasi. Ini yang akan digodok lebih mendalam lagi.
Merapikan dan merapatkan keadaan internal keorganisasian menjadi pondasi sinergisitas semua BEM Fakultas yang ada di Unlam dan BEM Unlam itu sendiri. Ada 10 Bem Fakultas di Unlam, sama-sama membangun terkait kebijakan di dalam dan di luar kampus.
Sinergisitas dan efektivitas semua keorganisasian mahasiswa yang ada di kampus Unlam, akan disusun ulang. Sehingga tidak ada lagi kata-kata atau pendapat bahwa - Tanpa Ketua BEM sekalipun, kegiatan organisasi Unlam bisa berjalan.
Karena saat ini, posisi BEM unlam dengan UKM dan Hima setara. Maka tanpa BEM Fakultas atau Universitas sekalipun, organisasi lain bisa dengan mudahnya mendapatkan dana ke rektorat.
“Kedepan kami akan merumuskan suatu peraturan organisasi yang berjenjang dan terkait, missal apabila UKM dan HIMA mau mengadakan kegiatan, harus lapor ke BEM Fakultas. Apabila BEM Fakultas mau mengadakan kegiatan, harus lapor ke BEM Universitas” ujarnya.
Untuk memuluskan program ini, Pazri akan melakukan pembicaraan dengan semua ketua-ketua organisasi yang ada di Unlam dan untuk memperkuat programnya, ia akan lebih dulu melobi PD III masing-masing Fakultas, dan Dekan. Sehingga setiap kebijakan yang turun dari BEM Universitas, akan disupport PD III.
Ini juga untuk menghindari adanya kecemburuan antar organisasi mahasiswa, yang merasa Sehingga tidak ada lagi yang jalan masing-masing, misalnya hima FKIP kegiatannya lebih banyak dari BEMnya.
“Inilah yang terjadi saat ini, sehingga terjadi bacakut papadaan, tidak hanya ditakaran Universitas tapi juga Fakultasnya. “Kami sudah ada pembicaraan dengan beberapa PD III, yang juga sepakat dengan rumusan ini” pungkas Pazri. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar