Photo: mb/ara
DIALOG - Debat dan dialog antara demonstran dengan Rektor Uniska, demonstran meminta penjelasan terhadap permasalahan dan keluhan dari mahasiswa
Janji Rektor Uniska Kepada Demonstran
BANJARMASIN – Rektor Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjary, berjanji untuk mengadakan pembicaraan lanjutan, pada hari ini (Kamis 3 Nopember 2011), atas tuntutan dan keluhan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uniska.
Sebelumnya, pada 28 Oktober 2011 yang lalu, dimulai dari pukul 08.00 Wita, demonstran yang terdiri dari semua anggota BEM Fakultas, UKM dan HMJ Uniska, baik yang ada di Banjarmasin maupun yang ada di Banjarbaru, lebih memilih memperingati hari Sumpah Pemuda, dengan melakukan aksi di dalam kampus, yaitu menyuarakan permasalahan dan keluhan mahasiswa, terhadap pelayanan dan situasi keorganisasian mahasiswa di kampus Uniska.
Setelah demonstran mengadakan upacara peringatan Sumpah Pemuda di halaman depan kampus Uniska, dan melakukan orasi secara bergantian, selanjutnya demonstran berpindah ke halaman tengah kampus Uniska, di sini demonstran kembali berorasi bergantian.
Sekitar 30 menit kemudian, Rektor Uniska Drs H Mustatul Anwar M MPd MKes, menemui demonstran, untuk menanyakan permasalahan apa yang dituntut mahasiswa. Terjadi debat dan dialog yang cukup panas, demonstran meminta penjelasan dan jawaban atas keluhan mahasiswa.
Agar perundingan lebih lancar, demonstran meminta ruangan sebagai tempat dialog, dan rektor menyetujuinya, lalu mempersilahkan demonstran bersama-sama memasuki ruangan sidang di lantai 3 Uniska.
Sebelum menaiki tangga menuju ruangan sidang, yang akan digunakan untuk dialog, demonstran sempat meminta rektor untuk turut menandatangani sepanduk, yang berisi tuntutan mahasiswa.
Dialog dalam ruang sidang, berlangsung cukup lama, hingga pukul 11.00 wita, masing-masing perwakilan BEM Fakultas Uniska, terutama dari Uniska Banjarbaru, mengajukan keluhan dan tuntutannya. Setiap pertanyaan dan keluhan dijawab oleh rektor secara bergantian.
Menurut Presiden BEM Uniska M Agus Humaidi, yang menjadi tujuan tuntutan demonstran adalah Pembantu Rektor (Purek) III, tapi ternyata Purek III, tidak ada dikampus.
“Kami salut dengan Rektor, yang malah bersedia menemui kami, bahkan sambil berpanas-panas, sebelum dialog berpindah keruangan sidang” katanya.
Kepada Mata Banua, seusai dialog Rektor Uniska mengatakan ”dengan adanya aksi mahasiswa yang spontanitas, alhamdulillah mudah-mudahan ada berkahnya, dan bisa kami jadikan bahan untuk perhatian terhadap mereka.
Semua yang dibicarakan hari ini, akan kami bawa kembali dalam rapat Universitas yang juga dihadiri oleh perwakilan BEM Mahasiswa pada Kamis 3 Nopember 2011” ujarnya. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar