Photo: Drs Syarifuddin R
Kebiasaan Adat Banjar Bila Ada Orang Meninggal Dunia
Menurutnya, apabila ada orang meninggal dunia di sekitar kampung atau desa, baik keluarga atau orang lain, harus diberi penangkal sakit, berupa coretan kapur sirih pada telinga, untuk menghindarkan kemungkinan ditegur oleh roh arwah orang yang meninggal tersebut, karena dapat menyebabkan sakit.
Jika orang meninggal dunia, yang dimandikan dengan memakai bantalan (alas) gadang pisang (batang pisang yang dipotong dan dikupas), bantalan tersebut harus dihanyutkan ke sungai, agar rohnya tidak mengganggu orang yang masih hidup.
Dan bagi warga masyarakat yang menyaksikan atau melihat gadang pisang itu hanyut disungai, supaya berdoa dan memohon untuk tidak dirawa (ditegur) oleh arwahnya.
Kepercayaan tentang adanya makhluk gaib yang jahat, menimbulkan banyak istilah penyakit yang bersifat tidak nyata. Bagi masyarakat suku banjar, sakit yang tidak jelas namanya dan diidentifikasikan sendiri jenis pengobatnya, dianggap sebagai perbuatan makhluk gaib, sebagai akibat melanggar sesuatu kebiasaan (adat), atau akibat perbuatan manusia dengan menggunakan roh jahat.
“Penafsiran sakit oleh masyarakat banjar, yang bertumpu pada kekuatan gaib yang berada diluar kemampuan manusia, dipengaruhi oleh faktor kejiwaan yang berasal dari penuturan para orang tua, dan akhirnya tertanam dalam peri kehidupan masyarakat Banjar secara turun temurun pula” ujarnya. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar