Photo: Drs Syarifuddin R
Cara Memandang Keberadaan Seniman
Menurut budayawan Kalsel ini, dilihat dari sisi penikmat karya seni, dalam bayangan imajinasi memberi gambaran, bahwa setiap karya yang diciptakan senimannya, tentu terlebih dahulu memancar, ke dalam pola tindakan seniman penciptanya.
Sehingga, apapun bentuk pesan moral atau nilai yang terkandung dalam karya seni yang diangkat ke permukaan, orang pertama yang mesti menjadi anutan nilai itu adalah senimannya.
“Cara memandang keberadaan seniman, seperti tadi tidaklah berlebihan. Karena masyarakat berhak menilai, dan menghendaki kesesuaian karya, dengan alam pikiran pencipta karya seninya” katanya.
Memenuhi harapan masyarakat penikmat seni, bukanlah sesuatu yang sulit, jika gerak batin yang memancar dari karya yang dilahirkan, bersentuhan pada sumbu yang dikehendaki.
Hanya saja dalam kehidupan, selalu ada pengecualian, dan sosok seniman beserta karyanya, tidak serta merta mewakili dirinya sendiri. Karena penilaian pada figur seniman dan karyanya, tidaklah bijaksana, kalau hanya dicermati dari satu sisi implementasi yang lahir semata.
“Harus pula disadari, karya seniman terkadang hanya menunjukkan sebuah keadaan, yang bukan untuk disikapi oleh penikmatnya saja, tetapi jauh kedasar pemilik kuasa” ujar Syarifuddin R. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar