Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

231211-jumat(sabtu)-aksi KAMMI peringati hari ibu

Photo: mb/ara
AKSI – Ditengah guyuran hujan pada Jumat sore, KAMMI tetap melakukan aksi peringatan Hari Ibu dengan membagikan selebaran di depan Unlam Banjarmasin

Hari Ibu Tidak Cukup Hanya Diperingati

BANJARMASIN – Dari pajar hingga sore hari, ditengah terik mentari maupun hujan, kasih ibu kepada anaknya tidak akan pernah tergantikan dan terhalangi.
Ibu dan anak merupakan cikal bakal bangsa. Anak yang berbakti kepada orang tua dan negaranya, tidak terlepas dari peran seorang ibu. Peran dan jasa seorang ibu tidak cukup hanya dihormati dan diperingati saja, masih banyak persoalan ibu-ibu yang harus terus disuarakan dan diperjuangkan.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Kemuslimahan KAMMI Komisariat Banjarmasin, Nur Laily Anggraini pada Jumat (23/12) pagi dengan Mata Banua.
            Sebelumnya, hujan yang mengguyur kota Banjarmasin dari Kamis (22/12) siang hingga sore, tidak menyurutkan langkah para aktivis KAMMI komisariat Banjarmasin dan Banjarbaru, untuk melakukan aksi peringatan Hari Ibu di depan kampus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dengan membagi-bagikan selebaran.
             Menurut Nur Laily, masih banyaknya permasalahan untuk ibu dan anak yang belum tuntas. Baik permasalahan perlindungan hukum bagi ibu-ibu yang bekerja di luar negeri, untuk menghidupi keluarganaya. Masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Masalah kesehatan ibu dana anak dll.
Anak yang berbakti kepada orang tua dan negaranya tidak akan lahir dari kehidupan yang tidak sehat, melainkan dari kehidupan yang sehat. Walaupun pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Banjarmasin, tapi belum sepenuhnya menjangkau desa-desa terpencil. Kesenjangan kesejahteraan dan pelayanan sosial antara desa dan kota, masih terlihat dengan jelas.
Desa dan ibu-ibu di desa mempunyai peran penting untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Apakah masyarakat kota yang menghasilkan padi dan sayur-sayuran? Tentu tidak, di desalah tempatnya.
Kota dengan gemerlapnya apakah itu di Banjarmasin, ataupun kota lainnya juga menyimpan kegetiran kehidupan. Di antara sudut-sudut kota yang sering luput dari perhatian, bagaimana nasib ibu-ibu dan anak-anak, tergambar kemiskinan dan kesehatan yang buruk.
Sedangkan untuk KDRT sendiri, kasus yang terbongkar di Banjarmasin sangat sedikit. Mungkin karena korban malu untuk melaporkannya, padahal sekarang sudah ada badan pelayanan untuk ibu dan anak, seperti yang berada di Belitung. Lalu mengapa masyarakat tidak bertindak untuk melaporkannya? “Masalahnya sekarang adalah kurangnya sosialisasi dari pemerintah daerah mengenai badan pelayanan tersebut” ujar Laily.
Rangkaian aksi dari komisariat KAMMI Banjarmasin, akan terus berlanjut dengan mengadakan pelayanan kesehatan gratis untuk warga Alalak Selatan. Dan untuk komisariat Banjarbaru akan melakukan kunjungan dan pelayanan ke Panti Sosial yang ada di Landasan Ulin. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar