Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

281011-jumat(sabtu)-demo sumpah pemuda LSISK di jalan

Photo: mahfuz

Aksi Demonstrasi Sumpah Pemuda Di Jalan

BANJARMASIN – Pemuda Indonesia berjanji akan selalu mengabdikan diri, pada bangsa dan Negara Indonesia. Janji yang diucapkan dan disepakati bersama-sama dalam kongres pemuda pertama, yang kini dikenal dengan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
            Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin, yang dalam Ejaan Yang Disempurnakan, berbunyi:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
            Tiga puluh delapan tahun telah berlalu, hari ini Jumat 28 Oktober 2011, di seluruh Indonesia umumnya dan di Banjarmasin khususnya, beragam kelompok dan organisasi pemuda, baik dari mahasiswa maupun umum, kembali memperingati kejadian tersebut, dengan melakukan aksi demontrasi di jalan-jalan utama kota Banjarmasin.
            Seperti dari Kompak, KAMMI dan kelompok Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK), di bundaran jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, dari pukul 09.00 Wita.
            Menurut Kordasain, koordinator aksi dari LSISK, saat Sumpah Pemuda pertama kali diucapkan, saat itu kita masih dalam belenggu penjajahan Belanda. Hingga meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
            Kini, keadaan Indonesia tidak jauh berbeda dengan masa lalu, yaitu menjadi jajahan kaum imperilialisme, yang bertujuan mengeruk seluas-luasnya kekayaan alam Indonesia.
            Rakyat Indonesia mengalami ketertindasan dengan makin akutnya krisis ekonomi dalam negeri, yang mengancam penghidupan sehari-hari rakyat yang juga dialami kaum pemuda, dan mahasiswa Indonesia, baik dalam masalah pendidikan dan lapangan pekerjaan.
            “Maka dengan ini kami sebagai pemuda pemudi Indonesia, menuntut penyediaan lapangan pekerjaan yang layak dan memadai. Realisaskan anggaran pendidikan yang 20 persen, dan hentikan pemotongan subsidi pendidikan. Berikan sekolah gratis dan kuliah murah, bagi anak-anak buruh dan buruh tani.
            Serta, naikkan upah buruh sesuai standar  Kebutuhan Hidup Layak. Hentikan perluasan tanah perkebunan besar, hutan industri, komplek pelatihan militer, dan eksploitasi sumber daya alam lainnya. Berikan pelayanan kesehatan murah untuk rakyat, dan hentikan pencabutan subsidi kesehatan” ujarnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar