Photo: mb/ara
PENGASAPAN – Pelaksanaan pengasapan nyamuk, dilaksanakan tidak merata di seluruh RT yang ada di kota Banjarmasin
Setelah Ada Korban Baru di Lakukan Fogging
Hal ini disampaikan oleh Latifah Ketua RT 1, Kelurahan Alalak Selatan dengan Mata Banua pada Selasa (28/12) sore. “Sudah tiga tahun terakhir di daerah kami tidak ada fogging. Seharusnya sebelum ada korban DBD, dilakukan penyemprotan lebih dulu” ujarnya.
Beberapa waktu yang lalu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin drg Hj Diah Ratnani Praswati, via SMS mengatakan bahwa fogging yang dilakukan puskesmas adalah rangkaian dari fogging sebelum masa penularan (SMP).
Fogging dilaksanakan dari awal November sd Desember 2011, di seluruh kelurahan oleh petugas puskesmas di wilayahnya masing-masing. Tujuan fogging adalah untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa.
Fogging adalah rangkaian program pemberantasan DBD dan pengasapan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Banjarmasin. Sebuah program yang telah dicanangkan Walikota Banjarmasin, H Muhidin di puskesmas Alalak Selatan.
Dari pantauan yang dilakukan Mata Banua, ternyata fogging tidak dilakukan secara merata di tiap RT yang ada di kota Banjarmasin . Bukan hanya warga RT 1 Kelurahan Alalak Selatan yang mengeluhkannya. Beberapa warga di kelurahan lain turut pula mempertanyakan pemerataan pelaksanaan fogging.
Antara lain, Asniah warga RT 39 Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur, mengatakan bahwa beberapa RT di sekitar Kelurahan Kebun Bunga mendapatkan fogging pada Rabu (14/12) siang. Tapi di RT nya tidak ada fogging, padahal daerah yang mempunyai banyak semak-semak dan rawa-rawa terbuka ada di situ.
Kemudian, Sidik Ketua RT 56 Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, juga mengatakan daerahnya tidak mendapatkan fogging.
Berdasarkan keluhan warga, sudah dilakukan usaha untuk meminta tanggapan langsung dengan Kadinkes Kota Banjarmasin, tapi belum ada jawaban. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar