Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

111011-selasa(rabu)-pemilu Unlam di boikot.3

Photo: mahfuz

Unlam Banjarmasin Masih Belum Kondusif

BANJARMASIN - Pemilu Raya Mahasiswa Unlam (PRMU) lanjutan, yang dijadwalkan pada 11 Oktober 2011, kembali tertunda. Sejauh ini, aksi boikot dari Mahasiswa Unlam Menggugat (MUM), untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) dan Fakultas Ekonomi (FEKOM), telah berhasil membuat PRMU tidak bisa diselesaikan.
            Selasa (11/11) pagi, salah satu anggota KPU PRMU mengatakan pertemuan antara MUM dan KPU pada 10 Oktober 2011 kemaren, tidak bisa dilaksanakan. Sehingga PRMU lanjutan hari ini, tidak bisa pula dilakukan.
            “Situasinya masih belum kondusif, kalau KPU berkeras melaksanakan PRMU lanjutan, kemungkinan besar terjadi lagi bentrokan dengan MUM. Masih belum ada kepastian kapan PRMU lanjutan di laksanakan” ungkapnya.
            Dilain pihak, Jami Azwar, Pelaksana Tugas (PLT) Presiden Mahasiswa (Presma) Unlam periode yang lalu, merasa sangat prihatin dengan kisruh pemilu Presma di wilayah Unlam Banjarmasin.
            “Selama Presma baru belum terpilih, aku menjadi penanggung jawab Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Aku sangat berharap persoalan yang saat ini terjadi, bisa segera selesai, PLT sendiri harus bersikap netral antara KPU dan MUM.
            Sampai saat ini MUM berkeras melanjutkan aksi boikotnya. Sementara aku dengar ketua KPU sering mendapat teror, bukan dalam arti secara fisik tetapi secara mental, sehingga kondisinya sangat tertekan” katanya.
            Sebelumnya pada Jumat (7/10) yang lalu, Purek III Prof Dr Ir H Idiannor Mahyuddin MSi, mengatakan “inilah dinamika mahasiswa, kejadian ini merupakan  pembelajaran bagi mereka.
            Sistem pemilihan Presma melalui kepartaian, adalah pertama kali bagi mereka.
Sekarang mereka mengetahui, bagaimana demokrasi itu dijalankan. Dalam proses pembelajaran, pasti ada hal-hal yang tidak sesuai harapan.
            Rektorat sendiri sebagai orang tua, hanya memfasilitasi saja, dan mereka yang belajar, bagaimana harus tenggang rasa, menghormati rekannya dll” ujar Idiannor. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar