Photo: mahfuz
Enam Pemenang Tambahan, Di Akhir Penilaian LTP
BANJARMASIN – Teaterikalisasi puisi tidak semudah yang dibayangkan, karena memadukan unsur teater dan pembacaan puisi, yang tentunya memuat ekspresi vocal, mimik dan gesture, tetapi tetap tidak kehilangan dari makna puisi yang dibawakan, ungkap Kepala TB Kalsel, Drs H Noor Hidayat Sultan.
Lomba Teaterikalisasi Puisi (LTP), di buka dan di mulai dari pukul 09.00 sd 11.00 Wita, pada Sabtu 29 Oktober 2011, bertempat di gedung Balairung Sari Taman Budaya (TB) Kalsel. Sekitar 50 peserta saling mengadu teknik vokal, interprestasi, ekspresi vokal, mimik, gesture, blocking, interdisipliner dan penyajian.
Masing-masing grup peserta LTP, di beri waktu maksimal 10 menit untuk menampilkan teaterikalisasi puisinya. LTP tidak hanya diikuti oleh kelompok-kelompok teater Mahasiswa, tetapi juga dari kelompok teater SMA dan SMP, yang ada di kota Banjarmasin, Amuntai, Tabalong, Barabai, Binuang dan daerah lainnya.
Peserta hanya boleh membawakan satu puisi, dari 5 judul puisi yang telah disediakan panitia, yaitu Kami Datang Menabur Kesetiaan (Ketika Tabur Bunga di Pusara Yustan Aziddin) karya B Sanderta, Sebuah Jaket Berlumur Darah karya Taufik Ismail, Balada Terbunuhnya Atmo Karpo karya WS Rendra, Prajurit Jaga Malam karya Chairil Anwar, dan Jante Arkidam karya Ajib Rosidi.
Fahrurazi, Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi TB Kalsel, seusai pelaksanaan LTP, memperlihatkan daftar pemenangnya kepada Mata Banua, yaitu juara satu diraih oleh grup G’Anpa, juara dua diraih oleh Teater Dua Pijar (SMAN 2 Banjarmasin), dan juara tiga diraih oleh Himasindo II (FKIP Unlam).
Kemudian enam grup peserta berbakat, yaitu Titian Barantai I (Uniska Banjarmasin), Himasindo I (FKIP Unlam), KSB Unlam, Kayuh Baimbai (SMAN 10 Banjarmasin), Sanggar Asam Rimbun (SMAN 2 Barabai), dan MAN 2 Model Banjarmasin.
Pemenang I sd III, masing-masing mendapat trohy dan uang tunai sebesar Rp 2.500.000, Rp 2.000.000, dan Rp 1.500.000. Sedangkan enam grup peserta berbakat masing-masing mendapat Rp 500.000. Bertindak sebagai juri dalam LTP yaitu Drs H Rustam Effendi PhD, Drs Ali Syamsudin Arsi, dan Burhanuddin Soebeli.
Menurut Ali Syamsudin Arsi, enam grup peserta berbakat ini, sebenarnya tidak ada, atau tidak ditentukan sebelumnya, karena hanya memilih pemenang I sd III saja. Tetapi juri merasa perlu adanya penghargaan lain, untuk peserta yang tidak berhasil sebagai pemenang I sd III, karena banyak hal yang bisa lebih dikembangkan, sehingga juri membicarakan dengan panitia, yang akhirnya disetujui.
“Penilaian terhadap enam grup peserta berbakat ini adalah penghargaan pembinaan, dan penghormatan terhadap keberanian tampil disini” ujarnya.
Dalam sambutan penutupnya, Noor Hidayat Sultan berpesan agar semua peserta terus berkarya, jangan sampai putus disini saja, serta terus berkembang dengan penuh semangat. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar