Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

141011-Obat Tradisional Tertusuk Paku

Bawang Merah Untuk Luka Terkena Benda Tajam

DI PEDESAAN yang terpencil, tentunya memerlukan waktu cukup lama, untuk mendapat pengobatan secara medis di Rumah Sakit atau Puskesmas. Pengetahuan pengobatan tradisional akan cukup berguna sebagai pertolongan pertama, sebelum meminta bantuan kepada ahlinya.
Menurut Drs Syarifuddin R, masyarakat tradisional Banjar, mempunyai beberapa cara dalam mengobati luka akibat terkena benda tajam, salah satunya dengan ramuan bawang merah bawang merah dan gula pasir.
Cara pengolahan obatnya, bawang merah dicampur dengan sedikit gula pasir, kemudian dihaluskan (dipirik) hingga lumat. Selanjutnya ramuan ini ditempelkan pada mata luka, atau bagian yang terluka.
Cara lain yaitu menggunakan ramuan rumput liar (kumpai maling), yang tumbuh di sela-sela tanaman peliharaan. Cara pengolahan obatnya, rumput liar dipotong beberapa batang, ditumbuk sampai lumat. Kemudian ramuan rumput liar tersebut ditempelkan pada mata luka, atau bagian yang terluka.
Walau paku termasuk benda tajam, tapi luka yang disebabkan tertusuk paku, memang mempunyai perlakukan yang berbeda, dengan benda tajam yang lain.
            Saat kita terinjak paku atau tertusuk paku, apabila dibiarkan akan mengalami pembengkakkan, bahkan bisa terjadi infeksi dan terserang tetanus. Ini sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap remeh, apalagi pakunya berkarat (batagar).
            Untuk mengatasi luka tertusuk paku, masyarakat tradisional Banjar mempunyai beberapa cara:
            Luka tertusuk paku sebelum diobati, harus dicuci dengan air bersih, lalu direndam dengan air garam, yang disiapkan dalam sebuah wadah  (baskom) atau ember, rendam selama kurang lebih 5 menit.
            Kemudian siapkan belerang yang ditumbuk halus, atau belerang yang yang terdapat pada korek api. Belerang dimasukkan  ke dalam lobang luka yang tertusuk paku, kemudian dinyalakan, dan biarkan padam dengan sendirinya.
            Cara lain dengan menekan bagian yang tertusuk paku, hingga mengeluarkan darah. Kemudian dipukul-pukul dengan palu (tukul) secara perlahan. Berdasarkan keyakinan orang Banjar, cara ini adalah pamatinya (mencegah terjadinya pembengkakan dan infeksi). ara/mb07
           
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar