Photo: Drs H Syarifuddin R
Harus Konsisten Mengembangkan Pasar Terapung
Hal ini diungkapkan Drs H Syarifuddin R, dengan Mata Banua pada Rabu (23/11) malam di tempat kediamannya. Apa yang dikatakan Budayawan Kalsel tersebut, untuk mengingatkan bahwa pentingnya perencanaan yang berkelanjutan. Perencanaan yang tidak hanya sebagai slogan, atau program tahunan yang hanya dilaksanakan pada momen tertentu saja.
Seperti yang sudah diketahui, Pemprov Kalsel melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Prov Kalsel, menggelar Festival Pasar Terapung (FPT) pada 24-26 November 2011. Lokasi FPT di Sungai Martapura di depan Kantor Gubernur Kalsel di Banjarmasin.
Selain itu, terkait adanya rencana mengembangkan pasar terapung buatan masuk kota di kawasan sungai jalan Japri Zam Zam. Sebuah program dari Disporbudpar Prov Kalsel, yang akan bekerjasama dengan Pemkot Banjarmasin.
Menurut Syarifuddin R, program wisata isinya adalah hiburan. Sedangkan pasar terapung adalah ekonomi. Kalau hanya mengutamakan hiburannya, tanpa memperhatikan keberlangsungan ekonomi (usaha dagang) masyarakat pelaku pasar terapung, atau pedagang di sampan (jukung).
Maka pasar terapung tersebut, tidak akan bisa bertahan lama. Pada akhirnya wisata pasar terapung hanya menjadi slogan promosi dan propaganda yang tidak sesuai kenyataan. Menawarkan objek wisata, berarti menjaga dan merawatnya dengan baik, agar tetap terpelihara dan lestari.
“Orang berjualan tentunya harus ada untung, kalau rugi siapa yang mau. Setiap hari berjualan kalau tidak ada untung, mereka akan mati. Jadi eksistensi kehidupan ekonomi pelaku pasar terapung, atau pedagang di sampan itulah yang lebih penting” ujarnya. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar