Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

190911-senin(selasa)-puisi plagiator ASK VIII (Dm.220911)

Photo: mb/ara
PLAGIAT – Bukti arsip kesamaan puisi antara Erika Andriani dan Maman S Tawie yang dipersoalkan siapa yang memplagiat

Siapa Yang Memplagiat Puisi Sebenarnya

BANJARMASIN - Pelanggaran hak cipta dan manipulasi memanipulasi karya orang lain, seperti memplagiat karya yang bukan miliknya, kemudian diakui sebagai karyanya sendiri, merupakan pelanggaran hak intelektual yang cukup berat dan memalukan. Apalagi karya tersebut dipublikasikan ataupun diikut sertakan pada suatu lomba, dan memenangkan lomba tersebut.
            Siapa yang memplagiat puisi antara Erika Andriani dan Maman S Tawie. Dari bukti yang diberikan oleh narasumber Mata Banua, sangat jelas kesamaan puisinya. Kemudian adanya keterangan Micky Hidayat, sastrawan Kalsel yang mengatakan “seingatku puisi milik.Maman S Tawie dalam antologi puisi yang berjudul Banjarmasin Dalam Puisi, diterbitkan pada tahun 80-an” ujarnya.

Perbandingan
            Puisi Erika yang dimuat dalam antologi puisi Bianglala Hasil Lomba Cipta Puisi ASK VI 2009, di kabupaten Barito Kuala, yang judul antologinya adalah Nyanyian Akar Rumput Pengakuan Ikhlas Pulang Ziarah. Judul puisinya, Selamat Pagi Marabahab. Sedangkan bait puisinya, yaitu:
            selamat pagi Marabahan/ selamat pagi kota rindang/ tiba juga pada akhirnya/ gerimis cahaya/ luruh dari cawan langit pualam/ membasuh lumpur dan rawa/ pada sekujur tubuhmu yang purba// selamat pagi Marabahan/ selamat pagi negeri bakumpai/ kau semai aroma dupa wangi/ pada tiap binar matahari/ yang menggeriap dari taman ke taman/ dan dari sungai di relung rohmu/ kukayuh perahu hayatku/ kembali kelubuk hati ibu// selamat pagi Marabahan/ selamat pagi negeri bahalap/ di punggungmu orang-orang memetik harapan/ di dadamu orang-orang menangguk keberuntungan// Banjarmasin, Nopember 2009.
            Kemudian puisi milik.Maman S Tawie, bait puisinya yaitu:
selamat pagi Banjarmasin/ selamat pagi kota rindang/ tiba juga pada akhirnya/ gerimis cahaya/ yang luruh dari cawan langit pualam/ membasuh lumpur dan rawa/ di sekujur jasadmu purba// selamat pagi Banjarmasin/ selamat pagi negeriku intan/ kau tawarkan wangi sukma melati/ pada tiap gemerlap matahari/ yang berloncatan dari taman ke taman/ dari sungai-sungai ke relung ruhmu/ mengalir perahu hayatku/ kembali kelubuk di hulu rabu// selamat pagi Banjarmasin/ selamat pagi negeri intan/ di punggungmu orang-orang mengayuh harapan/ di dadamu orang-orang menangguk keberuntungan
Dari dua puisi diatas, dan berdasarkan tahun penulisan atau tahun dipublikasikan dalam sebuah antologi, sudah terlihat jelas siapa yang memplagiat. ara/mb05


Tidak ada komentar:

Posting Komentar