Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

240811-rabu(kamis)-antologi puisi relegius KeloS SeBSos (di Berita Kaki)


Photo: mb/ara
PENYERAHAN - Lailatussaidah dari KeloS SeBSoS yang selaku ketua panitia pembuatan Antologi Puisi Religius, saat menyerahkan dengan Wakil Gubernur Kalsel

Photo: Cover Antologi Puisi Religius Indonesia

Jalan Terjal Antologi Puisi Para Kekasih

“KARYA puisi religius yang terkumpul dalam buku ini, sepintas terlihat sederhana. Tetapi justeru dari kesederhanaan itulah, buku ini mewariskan dan memelihara karya-karya puisi religius Indonesia.
Gagasan-gagasan segar, cerdas, dan kritis yang tertuang dalam puisi-puisi religius dalam buku ini, harus bisa dipetik sebagai sebuah inspirasi untuk memperkaya kreativitas kita dalam berkehidupan. Semoga buku ini menjadi sebuah karya yang membawa manfaat untuk memperkaya nilai-nilai kehidupan kita, demi meraih ridho ilahi” kata Gubernur Kalsel Drs H Rudy Arifin MM, dalam kata sambutan untuk Antologi Puisi Religius Indonesia (APRI).
Selanjutnya, Wakil Walikota Banjarmasin H Irwan Anshari, berkomentar “kehadiran APRI ini, diharapkan dapat menambah khasanah perbendaharaan buku-buku yang memuat tentang beragam puisi, yang tentunya akan sangat bermanfaat, tidak hanya bagi para pecinta dan pencipta karya-karya puisi, namun juga untuk mereka yang ingin lebih mempelajari tentang puisi, khususnya bagi para mahasiswa dan pelajar.
Saya juga sangat apresiasi sekali dengan APRI, yang disusun sangat baik dan apik, yakni puisi dari beberapa penyair dan puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi SMS Religius Pelajar dan Mahasiswa se-Indonesia. Judul yang ditampilkan juga sangat menarik, yakni PARA KEKASIH - Mengurai Rasa Dalam Kata Bagi Jiwa Penyaksi” ujarnya.
APRI di terbitkan oleh Kelompok Studi Seni Budaya Sosial Sastra (KeloS SeBSoS), yang hampir semua anggotanya dari FKIP Unlam Banjarmasin. APRI merupakan rangkaian dari kegiatan sebelumnya, yaitu Lomba Cipta Puisi SMS Religius Pelajar dan Mahasiswa se-Indonesia 1431 H, Ramadhan tahun lalu, di mana dalam support publikasi lombanya juga di bantu oleh Harian Pagi Mata Banua.
Penyair yang puisinya di muat dalam APRI, terdiri dari peyair nasional dan daerah, ada 10 penyair, yang sebagian diantaranya adalah Sutardji Calzoum Bachri, Acep Zamzam Nur, Asrizal Nur dan Diah Hadaning. Kemudian, puisi sms, facebook, email dan puisi dari panitia sendiri, yang keseluruhannya ada 72 orang.
Lailatussaidah dari KeloS SeBSoS yang selaku ketua panitia pembuatan APRI, pada Sabtu (20/8) dalam acara Sahur Bersama Seniman dan Wakil Gubernur Kalsel. Ia mengungkapkan “Satu tahun rentang waktu yang di jalani dari lomba tahun lalu, hingga APRI bisa diwujudkan Ramadhan ini.
Satu yang sangat penting untuk di ketahui, antologi ini bukan dengan tujuan komersil. Antologinya tidak di perjual belikan, tetapi atas bantuan donator yang menyumbangkan dananya, antologinya di bagikan untuk peserta lomba, penyair, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan di panti asuhan.
Banyak permasalahan dan kesulitan yang kami hadapi selama prosesnya, baik dari pendanaan untuk lomba dan cetak buku yang tidak mencukupi, maupun masalah pada percetakan. Tapi bukan berarti tidak banyak peminat dalam lomba Cipta Puisi SMS Religius, peminat yang mengirimkan puisinya sangat banyak sekali. Namun yang menjadi kendala, yaitu fasilitas dan dana itu sendiri.
Katakanlah ada empat jalan yang harus di lewati dalam prosesnya. Sepertiga jalan pertama, ketika persoalan lomba telah bisa di lewati, lagi-lagi terhalang oleh jurang dana. Kalau mencetak buku dengan jumlah yang sedikit, harganya akan lebih mahal, bahkan kalau pun di cetak, dan dibagikan untuk peserta sendiri tidak akan mencukupi” katanya.
Laila melanjutkan “kami panitia, sempat patah semangat. Tapi kakak-kakak di Art Partner yang membantu sejak awal proses kegiatan di mulai, terus mendorong kami agar untuk tetap maju menyelesaikannya.
Pada jalan ini, kakak kordinator di Komunitas Wartawan Seni Budaya & Pendidikan (Prasasti Pena), turut membantu mencarikan jalan keluar dan donator. Akhirnya terkumpul dana dari donator untuk mencetak antologi, sebesar Rp 4 juta untuk 300 eksemplar. Maka setengah jalan sudah di lalui, sedangkan rentang waktu semakin jauh, dan peserta lomba terus menanyakan bagaimana kelanjutan kegiatan.
Seper enam jalan berikutnya, kembali menghadapi dinding terjal, adanya permasalahan dari percetakan, satu bulan lebih draf antologi yang sudah diserahkan belum juga oleh percetakan di buat masternya, tentunya dengan beragam alasan kendala yang dilontarkan. Sekali lagi kakak-kakak di Art Parter yang mengambil alih, untuk membuatkan master antologinya melalui program Page Maker.
Setelah draf aster antologi siap di cetak, lagi-lagi dari percetakan terkendala dengan No ISBN  dari Perpustakaan Nasional, belum juga datang, hingga setelah dua bulan baru No ISBN di dapat. Dan di cetaklah pada minggu terkhir Juli 2011, yang selesai pada pertengahan Agustus 2011.
Seharusnya kami memang mengadakan launching, tapi karena dana kegiatannya sudah tidak mencukupi lagi, maka dana untuk launching itu di alihkan untuk biaya pengiriman antologi, kepada penyair dan peserta yang tersebar di seluruh Indonesia” ujarnya.
Menurut Laila “pagi ini, di gedung Mahligai Pancasila saat sahur bersama Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel H Rudy Resnawan, anggaplah sebagai launching Antologi Puisi Para Kekasih. Karena donator utama dari kegiatan adalah bapak Gubernur Kalsel dan kami ingin menyerahkan dengan beliau antologinya. Tapi beliau berhalangan hadir, jadi penyerahan di wakili oleh Wagub.
Membagikan antologi untuk penyair dan peserta, memerlukan biaya pengiriman yang tidak sedikit, inilah jalan terakhir yang harus kami lalui. Untuk membesarkan semangat kami agar tidak menyerah, kakak koordinator Prasasti Pena mengatakan:
Sesuatu yang akan menjadi besar dan bertahan dalam waktu lama atau mungkin abadi hingga alam ini berakhir, tentunya tidak akan menemui jalan yang mudah dalam prosesnya” pungkas Laila mengutip nasehat. ara/mb02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar