Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

250811-kamis(jumat)-17 ramadhan 17 agustus

Makna Agustus Dan Ramadhan Menuju Kemerdekaan Fitri

BANJARMASINAgustus dan Ramadhan, beberapa hari lagi berakhir. Sejauh mana para pejabat publik dan tokoh agama memaknai Agustus dan Ramadhan, baik secara pribadi maupun untuk umum. Apalagi bertepatannya 17 Ramadhan dan 17 Agustus, suatu fenomena langka yang hanya terjadi ratusan tahun lagi.
Gubernur Kalsel Drs H Rudy Arifin MM, berkata “Ramadhan tahun ini sangat luar biasa, karena 58 tahun yang lalu, aku lahir pada 17 Agustus dan pada tahun ini bertepatan dengan 17 Ramadhan.
Kemerdekaan dan Ramadhan menjadi harapan bagi kita semua, dilimpahkannya rahmat yang lebih besar lagi oleh Allah SWT, untuk kedamaian dan kemakmuran daerah dan bangsa. Fenomena ini menurut ahli astronomi, baru bisa ditemui kembali sekitar 400 tahun mendatang” katanya pada Sabtu (20/8) yang lalu, saat buka puasa bersama alumni SMPN 6 Banjarmasin di gedung Mahligai Pancasila.
            Begitu pula Wakil Walikota Banjarbaru Drs H Ogi Fajar Nuzuli, juga berhadir, sebagai alumni SMPN 6 angkatan 1980, ia mengungkapkan “17 Agustus bagiku sangat mempunyai makna khusus, yang dalam secara pribadi, yang tidak pernah hilang, Karena 26 tahun yang lalu, saat itu aku bertugas sebagai pengibar bendera di istana Negara. Kemudian 17 Ramadhan adalah hari kelahiranku.
            Sedangkan untuk negeri ini, mudah-mudahan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik lagi, sehingga Idul Fitri mempunyai makna kemerdekaan yang sesungguhnya untuk bangsa” ujarnya.
Itulah pemaknaan dari dua kepala daerah. Merdeka berarti kesadaran dan berkemampuan mengubah keadaan diri menjadi lebih baik, untuk masing-masing pribadi maupun bagi masyarakat dan bangsa.
Kesadaran dan kemampuan mengubah diri itu perlu kejernihan dan kebersihan hati. Apalagi ketika peringatan kemerdekaan 17 Agustus yang ke-66 sekarang, dipertemukan dengan 17 Ramadhan, turunnya ajaran kebenaran berupa ayat Al Qur’an pertama, sekitar 1400 tahun yang lalu, yakni tahun 611 Masehi.
Sebelumnya dalam perbincangan Mata Banua dengan dua orang tokoh agama Islam, menceritakan:
Menurut Ketua MUI Banjarmasin Drs H Murjani Sani MAg, pada Jumat (19/8) sore, mengatakan “bertepatannya 17 Agustus dan 17 Ramadhan memang sangat menarik untuk direnungkan oleh masyarakat muslim di Indonesia. Karena Ramadhan tahun ini menjadi istemewa bagi Indonesia.
Merenungkan perjuangan para pahlawan dan mendoakan mereka, apalagi di bulan Ramadhan yang penuh barokah ini. Pada 17 Ramadhan 1400 tahun silam, ayat pertama yang diturunkan adalah Iqra, dan filsafat Iqra sangat dalam. Iqra bukan hanya perintah membaca atau berzikir tapi bermakna mengingat, maka ingatlah jasa pahlawan.
Mudah-mudahan dengan bertepatannya dua 17 ini, ada titik terang dengan harapan agar negeri menjadi lebih baik” ujarnya.
Kemudian, Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel H Sarbaini Khairat, pada Jumat (19/8) malam, mengatakan “secara konteks kenegaraan 17 Agustus adalah peringatan hari proklamasi negeri ini, dan dalam konteks 17 Ramadhan adalah hari turunnya Al Qur’an. Sedangkan Al Qur’an sangat banyak berisi petunjuk bagi semua manusia.
Petunjuknya itu sangat luar biasa, salah satu yang paling subtantif adalah menyampaikan pesan bahwa Islam itu rahmat bagi seluruh isi alam. Makna dari Rahmat seluruh isi alam, bahwa artinya Islam itu harus memberikan sesuatu, yang membuat masyarakat kita damai, dan tujuan kemerdekaan yang di cetuskan pada 17 Agustus 66 tahun yang lalu, adalah untuk menciptakan kedamaian.
Sekarang, bisa tidak masyarakt kita hidup damai, walau berbeda kepentingan, berbeda politik, kalau tidak bisa damai percuma menjadi muslim dan menjadi warga Negara.
Makna damai bukan tidak ada gejolak, tapi bisa saling mengisi, saling menolong, saling menghargai. Perbedaan itu adalah rahmat, dan itulah yang harus di maknai dalam 17 Ramadhan dan 17 Agustus, di jadikan perenungan sehingga setelah Ramadhan benar-benar bisa di wujudkan kedamainan tersebut di tengah masyarakat” pungkasnya. ara/mb05




Tidak ada komentar:

Posting Komentar