Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Rabu, 21 Desember 2011

261110-jumat(sabtu)-nilai konsep dasar ekonomi

TEKANKAN PEMBELAJARAN NILAI BUDAYA BERBAGI DALAM KAMPUS

BANJARMASIN – Berbagi dengan orang yang ada disekitar, adalah nilai-nilai budaya yang sudah ada dalam masyarakat Banjar dari tempo dulu. Perkembangan jaman dan cara pandang materialistik mulai merubah nilai-nilai budaya berbagi ini.
Dosen Pengajar Kewirausahaan Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani (Uvaya), Subhan Fitriadi,SP,MP, dalam perbincangan santai menuturkan “pengenalan kembali dan latihan akan nilai-nilai budaya berbagi dan keterkaitan nilai-nilai budaya berbagi dalam segi ekonomi atau keuntungan harus ditanamkan kembali pada generasi muda melalui dunia kampus, sehingga saat mereka berada ditengah masyarakat, bisa dipraktekkan tanpa harus memperhitungkan untung dan rugi dari segi materi.
Pembelajaran nilai ekonomi keuntungan dari suatu usaha, tidak hanya dinilai dari  rupiah. Tetapi juga ada keuntungan lain dari sisi sosial masyarakat” kata Subhan.
Untuk lebih mudah memahaminya, Subhan memberikan sebuah permisalan “seorang pedagang bakso keliling yang setiap harinya bisa menjual 50 mangkok bakso. Namun pada suatu hari ia hanya bisa menjual 40 mangkok bakso. Berarti hari itu ia bisa dikatakan rugi 10 mangkok bakso.
Dari pada bakso tersebut menjadi rusak pada keesokan harinya, pedagang tersebut memberikan 5 mangkok bakso gratis kepada kenalannya yang sedang menunggu penumpang dipangkalan ojek.
Sedangkan 5 mangkok sisanya lagi diberikan dengan tetangga di tempat ia tinggal. Dari 10 mangkok yang diberikannya dengan gratis dan iklas, si penjual bakso malah mendapat keuntungan yang berkali lipat” katanya.
Subhan melanjutkan “dalam kebudayaan masyarakat khususnya orang Banjar, akan membalas apa yang diberikan oleh orang lain kepadanya.
Tukang-tukang ojek akan membantu dengan suka rela pula pada saat tukang bakso memerlukan bantuan, yang bila dinilai dengan rupiah bisa saja bantuan itu lebih besar dari harga 1 mangkok bakso.
Begitupun dengan tetangga yang ada disekitar rumah. Mangkok yang dikembalikan, tidak akan kembali kosong, tetapi berisi dengan makanan lain. Entah itu nasi sop, nasi goreng ataupun makanan lain. Inilah nilai ekonomi keuntungan sosial dari saling berbagi, yang diperoleh diluar dari nilai rupiah” ungkap Subhan. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar