Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

060911-selasa(rabu)-kedatangan dayak (Dm.080911)

Photo:Drs Syarifuddin R

Kedatangan Suku Dayak Di Kalsel

BANJARMASIN - Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan, yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan bantaran sungai. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan.
Bagaimana awal mula dari suku Dayak, Drs Syarifuddin R pada Selasa (6/9) sore, menceritakan hasil dari penelitiannya, mengenai budaya masyarakat di Kalsel, yang ia lakukan sewaktu masih berdinas di Disporbudpar Kalsel.
Menurutnya “pada 1977-1978 M, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan Muller-Schwaner.
Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam. Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir, dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda” katanya.
Lanjut Syarifuddin “suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut Nansarunai Usak Jawa, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara 1309-1389 M.
Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak, bersama masuknya para pedagang Melayu sekitar 1608 M.
Sebagian besar suku Dayak yang memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan.
Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Saat itu, orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalsel dan sebagian Kotawaringin” ungkapnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar