Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

070411-kamis(jumat)-teror bom


Photo: Drs H Dahri

Islam Tidak Mengajarkan Kekerasan dan Teror

BANJARMASIN – Teror yang terjadi selama ini di Banjarmasin hanyalah untuk membuat masyarakat resah. Ketika masyarakat ketakutan, maka tingkat produktivitas akan menurun.
            Saat ini dua paket yang di duga berisi bom telah ditemukan di Jl Kelayan B dan Gatot Subroto X. Sehingga warga Banjarmasin menjadi cemas kalau-kalau itu terjadi pula di sekitar lingkungannya.
            Sering kali sebuah kejadian teror, selalu di identikkan dengan aliran garis keras dalam agama. Sejauh mana para tokoh agama di Banjarmasin menilai kejadian ini, membuat Mata Banua bertandang keruang kerja Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kota Banjarmasin Drs H Dahri dan Ketua Muhammadiyah Kota Banjarmasin Prof Dr H M Ma’ruf Abdullah SH MM.
            Menurut H Dahri pada Senin (28/3) yang lalu, mengatakan “teror paket bom hanya untuk membuat masyarakat resah, ketika masyarakat ketakutan, maka tingkat produktivitas akan menurun. Itulah yang menjadi tujuan pelaku. Teror bom seperti ini, terorganisir dan dilakukan untuk mengadu domba antara pemerintah dengan Islam. Sudah jelas, ini bukan murni dilakukan oleh warga Muslim.
NU melihat teror ini bukan karena faktor agama, tapi adalah politik. Sedangkan bagi NU, NKRI adalah sudah final. Saya yakin warga NU tidak ada yang melakukannya, karena NU tidak ada sejarahnya di republik ini menjadi pemberontak.
NU menganut Islam yang damai, tidak ada kekerasan dan menganut paham pluralisme. NU memegang kitab-kitab Ahli Sunah Wal Jama’ah yaitu Al Qur’an, Al Hadist, Kias dan Ijma’ Ulama. Dalam kitab-kitab Ahli Sunah Wal Jama’ah tidak ada didalamnya menggunakan jalan kekerasan, tetapi yang ada hanyalah Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin.
Sedangkan mereka yang melakukan kekerasan, menggunakan kitab lain dan memang mempunyai unsur politis, maka bisa dikatakan mereka bukan murni umat Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin tersebut. Masyarakat Muslim di Kalsel mayoritas adalah warga NU” ujarnya.
Lanjut H Dahri “saya berharap bagi para ulama NU, dai atau juru dakwah NU, dalam setiap pengajian dan khutbah di rumah-rumah, Mushalla atau di Mesjid, menjelaskan Islam secara benar. Islam yang saling menghormati pemeluk agama lain dan Menghormati keyakinan orang lain.
Sehingga para juru dakwah NU ini selalu membawa kedamaian bagi masyarakat. NU berharap stabilitas keamanan, bisa terjaga, agar perekonomian masyarakat tetap stabil dan bisa meningkat” katanya.
            Dilain pihak, H M Ma’ruf Abdullah pada Kamis (31/3) sore, dengan tegas mengatakan “Nabi tidak pernah mengajarkan kekerasan. Teroris yang banyak di identikkan dengan Islam, hanya pendapat dari orang-orang diluar islam.
Islam itu adalah kedamaian. Bila ada orang yang melakukan kekerasan dan mengatas namakan Islam, bererti ia tidak memahami ajaran islam dengan sebenar-benarnya”pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar