Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

070711-kamis(jumat)-dalang ucuk2.Pepadi

Photo: mb/ara
PEDALANGAN – Organisasi Pewayangan dan Pedalangan yang tergabung dalam Pepadi di Kalsel, sudah lama menghilang, tiada generasi penerus sebagai pengurus

Nasib Pepadi Tiada Beda Dengan DK Banjarmasin

BANJARMASIN – Harapan meningkatkan Pedalangan dan Pewayangan di Kalsel umumnya dan di Banjarmasin khususnya, akan lebih baik bila Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kalsel dan Pepadi Banjarmasin, bisa di hidupkan kembali.
Beberapa tahun yang lalu Pepadi Kalsel dan Pepadi Banjarmasin masih ada, tapi nasibnya hampir sama dengan Dewan Kesenian (DK) Banjarmasin, yaitu mati suri.
Menurut dalang Ucuk pada Kamis (7/7) sore, kepada Mata Banua, ia menuturkan “dulu ada Pepadi di Banjarmasin, tapi sudah lama tidak aktif lagi. Sedangkan Kandangan, Barabai dan Batola, masih ada kepengurusan Pepadinya. Pepadi ini, sangat penting untuk meningkatkan pedalangan dan pewayangan di kota kita ini.
Pepadi Banjarmasin dulu yang menjadi ketuanya adalah dalang Ibat, setelah ia meninggal dunia, tidak ada lagi yang mengganti. Memang ada beberapa kali pertemuan untuk kembali membentuk kepengurusan, tapi hasilnya tetap nihil” ujarnya.
Pepadi Kalsel memang situasinya kini serba tidak jelas, sementara di daerah asal berdirinya yaitu di Yogyakarta masih tetap eksis, dan terus membuat program dan melaksanakan kegiatan, agar Pedalangan dan Pewayangan tidak hilang di telan perkembangan zaman.
Dari beberapa sumber, menerangkan:
Pepadi adalah sebuah organisasi profesi, yang didirikan pada tanggal 14 April 1971 dalam sebuah musyawarah Pedalangan se Jawa dan Madura di Yogyakarta, yang dibentuk oleh Jenderal (Purnawirawan) Surono.
Selanjutnya berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional Pepadi ke dua di Yogyakarta tanggal 31 Juli 1975, mengubah organisasi pedalangan yang bersifat kedaerahan, menjadi organisasi dengan lingkup nasional. Hingga Pepadi terbentuk di setiap provinsi dan kabupaten/ kota di Indonesia.
Pendukung/ pengurus Pepadi, adalah orang-orang yang dengan tulus berjuang melestarian dan mengembangkan wayang. Baik dari kalangan seniman Dalang, Pengrawit, Swarawati dan Pembuat wayang.
Tujuan dari didirikannya Pepadi, antara lain untuk menggali, melestarikan, membina dan mengembangkan Pewayangan Indonesia. Karena, dimanapun dan pada kesempatan apapun manusia memerlukan kesenian. Kesenian merupakan salah satu unsur pokok yang berperanserta di dalam pembinaan bangsa dan Negara Indonesia.
Kesenian adalah ungkapan cipta, rasa dan karsa manusia yang menghasilkan suatu karya yang indah dan dapat dinikmati orang lain dan diri sendiri, sehingga kesenian merupakan salah satu pernyataan budaya manusia.
Kesenian Indonesia pada hakekatnya mencerminkan kepribadian kehidupan budaya bangsa dan sangat berperan didalam memperkuat kepribadian, ketahanan nasional dan wawasan nusantara.
Maka seni Pedalangan yang merupakan salah satu aspek kesenian, mencakup bidang seni rupa, sastra, drama, karawitan dan tari adalah merupakan warisan luhur bangsa Indonesia yang bernilai simbolis, mistis, magis, filosofis, religius dan pedagogis, sehingga berkemampuan membentuk watak dan jiwa bangsa berdasarkan Pancasila.
Dalam upaya memelihara kelestarian, meningkatkan daya guna, mempertinggi mutu dan mengembangkan seni pedalangan. Serta untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, perlu digalang persatuan dan kesatuan secara teratur dan terarah, didalam satu wadah organisasi yang bernama Pepadi. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar