Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

080411-jumat(sabtu)-persiapan UN disdik bjb


Photo: Drs Firdaus Hazairin

Disdik Banjarbaru Akan Sidak Game Online

BANJARBARU – Pengawasan terhadap siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) bukan Cuma tanggung jawab sekolah, tapi juga tanggung jawab bersama masyarakat. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru melakukan berbagai upaya untuk menghadapi UN, termasuk sidak ke rental-rental komputer dan Game Online.
            Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Banjarbaru Drs Firdaus Hazairin saat di temui Mata Banua di ruang kerjanya pada Rabu (6/4) siang, menjelaskan “seperti yang sudah dijadwalkan, UN untuk tingkat SMA dilaksanakan pada 18 April dan ujian susulan pada 25 April bersamaan dengan ujian untuk tingkat SMP.
Kami berkeinginan kuat untuk memenuhi angka kelulusan 100 persen, tapi kami harus realistis. Karena kemungkingan yang tidak lulus bisa saja terjadi, namun kami mengupayakan sekecil mungkin kemungkinan tersebut.
Dengan adanya mekanisme penilaian yang sudah berbeda dari tahun lalu, kemungkinan lulus akan lebih besar, yaitu 40 persen dari nilai UN ditambah dengan 60 persen dari nilai raport sekolah. Kemungkinan tidak lulus bisa saja, karena siswa/i sakit saat ujian utama atau ujian susulan ataupun karena faktor lainnya” ujarnya.
Firdaus melanjutkan “untuk persiapan sudah dilakukan beberapa langkah antisipatif dari pihak sekolah dan Disdik Kota Banjarbaru. Dari sekolah sudah melakukan pembinaan intensif kepada siswa/i dengan tambahan jam belajar. Dan himbauan kepada orang tua siswa/i untuk turut serta berperan aktif dalam melakukan pengawasan dan bimbingan terhadap anak yang dipersiapkan untuk menghadapi UN dan ujian sekolah.
Himbauan juga ditujukan kepada unsur-unsur masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya, agar turut melakukan kontrol pengawasan terhadap kegiatan anak diluar dari jam belajar sekolah. Pukul 8 pagi sd pukul 2 siang adalah jam belajar sekolah, diluar itu sekolah tidak dapat melakukan kontrol pada anak didik. Tentunya ini menjadi tanggung jawab orang tua siswa dan masyarakat.
Diharapkan orang tua siswa membangun kondisi iklim kemudahan bagi anak dalam belajar dan membangun suasana belajar yang baik. Sekurang-kurangnya orang tua melarang anak berkegiatan yang tidak berkepentingan dengan dengan belajar.
Kemudian, bila ada unsur masyarakat yang melihat anak-anak dengan berpakaian seragam sekolah, tapi berada ditempat yang tidak seharusnya seperti Game Online, agar menegur dan menasehatinya. Namun juga harus dilihat, mungkin saja karena anak-anak tersebut karena tidak  punya komputer dirumah, lalu merental komputer untuk mengetik tugas sekolah, ya biarkan saja” katanya.
Menurut Firdaus “tidak cuma dari segi fisik dan mental persiapan untuk UN, persiapan dari sisi religius juga merupakan faktor penting. Untuk itu Disdik kota Banjarbaru akan melaksanakan sholat hajat bersama. Kami akan mengundang kurang lebih 2000 jamah pelajar, dari semua jenjang pendidikan dengan orang tuanya masing-masing.
Sholat hajat ini dilaksanakan pada 14 april yaitu malam Jumat, dimulai dari sholat magrib hingga sholat isya, di masjid Hidayatul Muhajirin Banjarbaru satu.
Menanggapi pertanyaan Mata Banua, tentang tindakan Disdik Kota Banjarbaru menghadapi adanya kemungkinan pelajar berkeliaran di Game Online, Firdaus menegaskan “sudah tentu kami juga menghimbau para pengusaha rental komputer dan Game Online, untuk turut aktif mengawasi anak-anak, jangan cuma untuk mengejar keuntungan semata, lalu membiarkan anak-anak melakukan yang tidak seharusnya mereka lakukan dalam persiapan ujian.
Tidak cuma himbauan, Disdik Kota Banjarbaru juga akan melakukan sidak ke rental-rental komputer dan game online saat jam belajar, sebagai salah satu persiapan UN. Pemilik rental komputer dan Game Online yang melanggar akan kita beri peringatan dan teguran.
Selain itu untuk mengantisifasi berkeliarannya pelajar pada malam hari, kami akan bekerja sama dengan Satpol PP untuk melakukan sweping, upaya ini perlu dilakukan sebagai terapi kedisiplinan.” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar