Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

091011-minggu(senin)-PA Darul Hasani Gambut (Dm.111011)

Photo: mb/ara
KHUSUS – Semenjak dini, secara khusu anak-anak asuh sudah di ajarkan mendalami kitab-kitab ulama besar Islam

PA Yatim dan Dhu’afa Darul Hasani
Membina Calon-Calon Ustadz

BERBEDA dengan panti asuhan yang lain, Panti Asuhan (PA) Yatim dan Dhu’afa Darul Hasani yang berada di Km 13 Gambut, Kabupaten Banjar, mengkhususkan pendidikan anak-anak asuhnya dengan kitab-kitab kuning (kitab-kitab tua karya ulama-ulama besar Islam) dan kitab-kitab ilmu alat (berisi tatacara  membaca kitab kuning, atau ilmu grammar bahasa Arab, seperti ilmu shorof dan nahwu).
Pada awalnya hanya kegiatan majelis ta’lim, kemudian dikembangkan lebih jauh menjadi panti asuhan pada Agustus 2010. Sekarang pengajarana utama adalah  Tahfizul Qur’an dan Takhassus Diniyyah Littafaqquh Fiddin.
PA Darul Hasani merupakan cabang dari panti PA Akhlak Mulia, yang berada di Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Kalau PA Akhlak Mulia khusus membina anak-anak yang masih Sekolah Dasar, dan bila telah lulus baru di pindah ke PA Darul Hasani, untuk mendapat pembinaan khusus mendalami ilmu agama. Ke dua panti di bina oleh Ustadz HM Turmuzi Hasan Lc
Mugni (37), salah satu pengasuh panti menuturkan “di sini ada 33 anak asuh, semuanya laki-laki, dan ada 10 kamar untuk tempat tidur mereka. Pendidikan difokuskan mendalami ilmu agama dan kitab kuning. Untuk pendidikan umum, hanya diikutkan dalam kejar paket B dan C saja.
Anak-anak ada yang berasal dari Amuntai, Pelaihari, dan ada pula dari daerah sini juga, kebanyakan mereka diantar orang kesini. Semua perlengkapan belajar (kitab-kitab) dan pakaian anak-anak sudah disediakan oleh panti.
Memang seharusnya PA Darul Hasani untuk anak-anak yang sudah lulus SD, tetapi ada beberapa anak yang nakal dan tidak bisa di bina di panti Akhlak Mulia, terpaksa di bina di sini.
Pengajaran dan kegiatan keagamaan disini sangat padat. Pagi mengaji kitab, siang istirahat sebentar, sore sehabis sholat Ashar dan malam kembali mengaji kitab. Pukul tiga pagi anak-anak sudah harus bangun tidur, ini adalah waktu khusus untuk hapalan. Kemudian malam Senin ada latihan maulid habsy, dan malam Jumat ada latihan pembacaan burdah.
Peraturan dan disiplin dip anti cukup ketat, seperti  tidak boleh merokok, tidak boleh memakai Hp, selalu mengenakan peci dll. Apabila ada yang melanggar, paling ringan hukumannya  membersihkan wc, yang paling fatal bisa sampai di gundul.
Tentunya hukuman paling berat adalah dipulangkan, atau dikeluarkan dari panti. Pernah ada yang dipulangkan, karena mencuri barang milik temannya. Serta adapula karena ikut campurnya keluarga si anak, dalam perkelahian antar mereka.
Kedepannya kami akan membuat pondok pesantren (Ponpes), kami sudah membeli lahan di di Km 5 di daerah Pamatang. Prosesnya secara bertahap, ada sedikit dana, kami alokasikan kesana, begitu seterunya. Saat ini masih dalam pembuatan jalan menuju lokasi Ponpes.
Pengajar dan ustadz-ustadz Ponpes nantinya, dimabil dari anak-anak yang saat ini kami persiapkan sejak dini. Dan bila mereka sudah purna asuh, mudah-mudahan dapat menjadi ustadz-ustadz yang dapat mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat” ujarnya.
Masalah perijinan panti, Mugni mengakui masih pada urusan surat menyurat di kelurahan dan kecamatan Gambut. Ia berharap pihak kecamatan, bisa mendaftarkan ke Dinas Sosial Kabupaten Banjar, apabila tidak, mungkin nantinya panti sendiri yang akan mengurusnya.
Karena masih baru, dan belum terlalu dikenal luas di masyarakat, memang sedikit bantuan dana yang di terima panti, apalagi bantuan dari pemerintah. araska


Tidak ada komentar:

Posting Komentar