Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

120911-Obat Tradisional Untuk Panu

Mamfaat Belerang, Lengkuas, Bawang Putih Dan Daun Gulinggang Untuk Penyakit Panu

PANU (Pitriyasis versikolor) bisa menyerang di banyak bagian tubuh kita, mulai dari dada, lengan, leher, kaki, dll. Tandanya adalah timbul bercak yang terasa gatal berwarna putih, coklat, atau merah tergantung warna kulit, yang disertai sisik yang halus.
Panu dalam bahasa Banjarnya di sebut Panau, merupakan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur Malassezia Spp, penyebab panu tersebut sebenarnya secara normal dapat dijumpai pada kulit semua orang. Kelembaban yang tinggi, sering berkeringat, akan membuat jamur ini berkembang lebih pesat. Sehingga menimbulkan kelainan kulit, antara lain dalam bentuk panu.
            Sekarang sudah banyak obat-obatan modern untuk mengobati panu, seperti saleb ataupun obat gosok lainnya. Tapi jauh sebelumnya, masyarakat tradisional Banjar sudah mengetahui, cara mengobati panu dengan tumbuhan dan bahan-bahan yang alami. Cara pengobatan tradisional ini antara lain:
            Cara pertama dengan belerang (malirang) dan jeruk nipis (limau nipis). Pengolahan obatnya yaitu, belerang sebesar ibu jari dihaluskan (di pirik). Secara tradisional Banjar untuk menghaluskan belerang menggunakan alat rumah tangga (peralatan dapur) yang terbuat dari batu, di kenal dengan nama pipisan cubik batu.
            Setelah belerang menjadi halus (menjadi serbuk), masukkan kedalam mangkok. Kemudian di campur dengan perasan air jeruk nipis, dan di aduk dengan rata. Campuran obat panu dari belerang dan air jeruk nipis ini, dioleskan pada kulit yang terjangkit panu, beberapa kali hingga panunya menghilang.
            Adapula yang melakukan cara lain, yaitu irisan jeruk nipis di tempelkan pada bubuk belerang, kemudian di gosokkan pada kulit yang terserang panu.
            Cara ke dua dengan daun gulinggang, yang banyak tumbuh liar di daerah yang berhawa lembab atau berawa. Biasanya tinggi pohon gulinggang, bisa mencapai dua meter dengan ranting yang banyak. Untuk mengobati panu dengan gulinggang ada dua cara.
            Pengobatan dengan daun gulinggang pertama, yaitu daun gulinggang yang masih muda di tumbuk hingga halus, lalu di campur dengan minyak tanah, dan dioleskan di kulit yang terkena panu.
            Pengobatannya dengan daun gulinggang ke dua, yaitu gosokkan daun gulinggang yang masih muda tadi, langsung pada bagian kulit yang terserang panu. Lakukan secara berulang-ulang hingga kulit yang terserang panu terkelupas.
            Cara ke tiga dengan bawang putih, yaitu satu siung bawang putih di potong menjadi dua bagian, dan gosok-gosokkan ke kulit yang terkena panu. Lakukan secara teratur pagi, siang, malam sampai panu tersebut kering dan mengelupas.
            Cara ke empat dengan bongkol lengkuas (laus), untuk mengobati panu dengan lengkuas ada dua cara.
            Pengobatan dengan lengkuas pertama, yaitu bongkol lengkuas di parut dan kemudian di campur dengan kapur sirih secukupnya, lalu dioleskan pada kulit yang terserang panu. Lakukan hal ini beberapa kali hingga panu menghilang.
            Pengobatan dengan lengkuas ke dua, yaitu potong atau kupas kulit bongkol lengkuas, dan langsung gosokkan ke kulit yang terserang panu, secara perlahan-lahan sampai terkelupas. Ulangi pengobatan ini beberapa kali, hingga panu menghilang.
Memang pengobatan-pengobatan tradisional ini, sebagian akan terasa perih di kulit” ungkap Drs Syarifuddin R, budayawan Kalsel mengenai penelitian tentang budaya tradisional masyarakat Banjar yang dilakukannya. ara/mb07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar