Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

130211-minggu(senin)-wayang.5 dari arsyad (Dm.210211)


WAYANG DARI ZAMAN KE ZAMAN

BANJARMASIN - Pertunjukkan lakon wayang kulit telah menjalani proses hidup dari zaman ke zaman di Indonesia. Dalam perjalanannya di tanah Jawa hingga tiba di tanah Banjar.
Menurut Arsyad Indradi, pada Minggu (13/1) menceritakan “pada masa kejayaan Agama Hindu dan Budha, wayang kulit adalah santapan rohani bagi penganutnya yang dibawakan oleh para biku atau pun biksu yang berpusat di Candi Penataran di Jawa Timur. Cerita yang dibawakan adalah cerita Ramayana yang disusun oleh Walmiki dan Mahabharata yang disusun oleh Wiyasa.
Pada abad XVI, wayang kulit mengalami perubahan dan pembaharuan dalam segi makna dan sifatnya setelah Kesultanan Demak mengembangkan Agama Islam di tanah Jawa. Salah seorang dari Wali Sanga yang bernama Sunan Kalijaga mengubah sifat magis wayang, yang pada mulanya sebagai upacara keagamaan pemujaan dewa dan gambaran roh nenek moyang yang memiliki kekuatan magis, menjadi gambaran sifat tokoh cerita” katanya.
Ungkap Arsyad “Sunan Kalijaga tidak hanya mempergelarkan lakon – lakon Ramayana ataupun Mahabharata tetapi juga mempergelarkan cerita – cerita rakyat Jawa. Serta menciptakan wayang Punakawan (Semar, Petruk, Gareng dan Bagong) dengan dagelannya. Ada pula tokoh Darmakasuma yang mempunyai ajimat Kalimasada yang pada wayang Hindu tidak ada. Yang lebih menarik lagi, dalang Triwali menggubah cerita carangan, yaitu cerita di luar pakem.
Sementara itu, lanjut Arsyad “seiring masuknya Agama Islam dan seni budaya dari Kerajaan Demak di Jawa ke tanah Banjar, setelah Raja Banjar Pangeran Suriansyah masuk Islam di abad XVI. Kesenian wayang kulit mulai diperkenalkan dan berkembang hidup di tanah Banjar.
Para dalang Banjar masih tetap sebagai pewaris Triwali, wayang kulit sebagai media dakwah. Dimana pagelaran wayang kulit merupakan penuntun berbuat kebaikan, kebenaran, keadilan, kejujuran, dan patriotisme” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar