Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

190711-selasa(rabu)-TB.PKBSS-pembagian hadiah

Photo: mb/ara

PENYERAHAN - Noor Hidayat Sultan menyerahkan hadiah dan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba di Pekan Kemilau Banua Seribu Sungai 2011 di Taman Budaya Kalsel

SUGUHANBapantulan, naik pinang dan barongsai, menjadi suguhan pada hari terakhir Pekan Kemilau Banua Seribu Sungai 2011 di Taman Budaya Kalsel

Rencanakan Lomba Menganyam Topi Purun Remaja

BANJARMASIN – Melihat semua peserta lomba yang sudah berumur (generasi tua) dalam Marangkai Payung Kambang dan Maulah Topi Purun pada pembukaan Pekan Kemilau Banua Seribu Sungai (PKBSS) 2011 di Taman Budaya (TB) Kalsel, hari pertama Kamis (7/7), maka di penyerahan hadiah lomba pada Sabtu (16/7) sore, terlontar pemikiran dari kepala TB Kalsel Noor Hidayat Sultan, untuk mengadakan lomba yang sama ditahun berikutnya, tetapi pesertanya dari kalangan remaja.
            Sesaat sebelum penyerahan hadiah, Hidayat mengatakan “sore hari ini menjadi puncak kegiatan lomba PKBSS 2011, yaitu penyerahan hadiah kepada para pemenang. Untuk lomba marangkai payung kambang, pemenang pertama Siti Hamsah, pemenang ke dua Arianti, dan pemenang ke tiga Azizah. Lomba maulah topi purun, pemenang pertama Syariah, pemenang ke dua Mariah, dan pemeng ke tiga Lamsah. Lomba Bakisah Bahasa Banjar, pemenang pertama MS Arif, pemenang ke dua Rahmilia Apriyani, pemenang ke tiga Rahmani. Dan lomba menyanyikan lagu Banjar, pemenang pertama Marsa Almira Devi, pemenang ke dua Anggaraini, pemenang ke tiga Rizkiah Akbari Liana.
            Penampilan yang diketengahkan pada sore ini, ada naik pinang yang sudah menjadi budaya Banjar dan biadanya dilaksanakan setiap peringatan 17 Agustusan di pelosok Kalsel. Lalu ada bapantulan yang diiringi gamelan Banjar, sebuah tradisi budaya Banjar yang sangat jarang dewasa ini di tampilkan. Kemudian, untuk mengakrabkan nuansa budaya dari etnis tiong hoa, kita gelar pula barongsai” ujarnya.
            Menurut Hidayat, TB Kalsel akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi dan melestarikan seni budaya daerah Banjar, apapun etnisnya. Serta mengakomodir semua masukan dan saran agar seni budaya tersebut bisa lebih ditingkatkan. Seperti saran untuk memperluas promosi lomba Marangkai Payung Kambang dan Maulah Topi Purun, dijadikan konsumsi turisme asing.
            “Keunikan Marangkai Payung Kambang dan Maulah Topi Purun, memang menarik untuk wisatawan asing, oleh karena itu program TB melalui Dinas Pariwisata, akan lebih di promosikan” katanya.
            Hidayat mengakui, setelah melihat peserta lomba Marangkai Payung Kambang dan Maulah Topi Purun, semuanya dari yang sudah berumur apalagi pengrajinnya sudah semakin sedikit, maka timbul kekhawatiran terputusnya regenerasi.
            “Situasi ini memang menjadi tantangan kami kedepannya, yaitu menciptakan generasi muda yang mampu membuatnya. Mudah-mudahan dalam lomba Marangkai Payung Kambang dan Maulah Topi Purun di tahun berikutnya, lebih khusus pada peserta remaja, tapi untuk mewujudkan hal itu, terlebih dulu di adakan workshop dan pelatihan dikalangan pelajar, dan TB siap memfasilitasinya” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar