Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

200711-rabu(kamis)-hut sanggar lawang (Dm.220711)

Photo: mahfuz

Pentingnya Keberadaan Sanggar Seni

BANJARMASIN - Keberadaan sanggar, sebagai tempat membina generasi muda sangat berperan penting bagi daerah, khususnya dalam pembinaan seni, baik kesenian tradisional maupun modern” ungkap kepala Taman Budaya (TB) Kalsel Noor Hidayat Sultan, dalam sabutan yang diberikannya pada peringatan milad Sanggar Lawang Banjarmasin, di gedung Balairungsari TB Kalsel, pada Senin (18/7) malam yang lalu.
            Menurut Hidayat “tantangan bagi sanggar-sanggar seni kedepannya akan lebih berat dan kompleks, karena semakin maju teknologi informasi, semakin banyak budaya asing yang masuk ke dalam daerah. Apalagi semakin banyak pula kelompok-kelompok yang menyimpang dan terjerumus dalam narkotika.
            Oleh karena itu, sanggar seni menjadi tempat untuk membina dan mengembangkat bakat seni generasi muda daerah, kearah yang lebih baik. Keberadaan sanggar diharapkan dapat mengarahkan pada kegiatan yang positif, mendidik generasi yang berkarakter, dan memiliki kepribadian dalam seni budaya, dalam hal prinsip hidup yang dijalani” ujarnya.
            Dalam peringatan milad ke 17 Sanggar Lawang Banjarmasin, kali ini mempersembahkan beberapa pementasan, antara lain musikalisasi puisi dari SMAN 6 Banjarmasin, diangkat dari pusi karya D Zawawi Imron yang berjudul Ketika Pahlawan Telah Mati.
            Kemudian pementasan teater monolog karya Nurdin Yahya, yang berjudul Linggangan. Isi dari monolog menceritakan tentang kritik sosial yang terjadi di daerah Kalsel.
            Sebagian dari sinopsis monolognya antara lain:
            Kami dituduh mencuri dan merusak alam, padahal merekalah perampok dan penghancur alam yang sesungguhnya! Perusahan tambang besar dengan dana besar, alat-alat besar, yang menimbulkan kerusakan dan kehancuran yang lebih besar!
            Mengapa bangunan megah yang menjulang, jalanan mulus, fasilitas pendidikan dan kemudahan, tidak ditempatkan dikampungku saja, ya? Kenapa cuma ada di kota besar? Coba kalau semua itu dibangun dikampungku, aku tak perlu susah payah lagi bekerja di sini, agar bisa mewujudkan keinginan anak-anakku.
            Linggangan, tetaplah bertahan! Jangan harap mimpi akan jadi kenyataan! Pertahankan jiwamu, jangan tergusur boldozer yang akan menenggelamkanmu dalam kehancuran! Jangan menyerah pada kebohongan, yang dibuat atas nama kebenaran! ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar