Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

200311-minggu(senin)-kualitas Man2


Photo: Drs.H.Bakhruddin Noor

Kualitas Madrasah Masih Lebih Rendah

BANJARMASIN – Departemen Pendidikan Nasional telah menggulirkan sistem Managemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS adalah salah satu model manajemen pendidikan yang berbasis pada otonomi atau kemadirian sekolah dan aparat daearah dalam menetukan arah, kebijakan dan jalan pendidikan di daerah masing-masing.
Keberhasilan pendidikan dengan model ini sangat ditentukan oleh kemampuan atau kecerdasan daerah dalam mewujudkan manajemen mandiri dalam pengelolaan pendidikan. Oleh karena itu pada tingkat atau satuan Pemerintahan Kabupaten atau Kota menjadi kunci dalam menentukan kualitas pendidikan bangsa. 
Sementara itu, madrasah berada dibawah naungan kementrian agama. Suryadharma Ali, Menteri Agama kabinet Indonesia Bersatu jilid II, pernah mengatakan bahwa madrasah di Indonesia merupakan lembaga pendidikan yang cukup unik, namun kualitas madrasah di Indonesia saat ini masih lebih rendah dibanding sekolah umum. Hal ini dikatakannya seusai membuka Seminar Internasional Pendidikan Madrasah Negara-Negara E-9 di Jakarta, pada tahun yang lalu.
Sejalan dengan sistem MBS yang digunakan Madrasah Aliyah Negeri 2 (Manda) Model Banjarmasin, juga tengah berbenah diri untuk peningkatan kualitas pendidikannya. Pernyataan ini dikatakan oleh Kepala sekolah Manda, Drs.H.Bakhruddin Noor bebrapa waktu yang lalu, dalam kesempatan wawancara dengan Mata Banua pada peringatan ulang tahun Manda yang ke-13, pada Senin siang (21/2).
Menurut  Bakhruddin “diharapkan di tahun mendatang ada peningkatan disegala bidang, apakah itu akademik, kegiatan ekstra ataupun kegiatan lainnya. Bila dibandingkan dengan tahun yang lalu, Manda telah meningkat dalam sarana prasarana,  akademik, serta tingkat kelulusan yang lebih baik.
Peningkatan sarana antara lain baru merehab ruang Aula, peningkatan sarana pendukung lainnya seperti lingkungan. Kedepannya ada rencana penambahan ruang koperasi khusus, agar pelayanan kepada anak didik lebih meningkat” ujar Bakhruddin yang sebelumnya pernah mengajar dan menjadi wakil kepala sekolah di MTsN kelayan dari 1980 sd 1997, kemudian menjabat sebagai kepala sekolah di MAN1 Banjarmasin, selama 7 tahun.
Lanjut Bakhruddin “untuk perpustakaan di Manda, Alhamdulillah ada tambahan bantuan kelengkapan sarana prasarananya, tinggal masalah keterbatasan ruang, agar bisa menampung jumlah murid yang cukup banyak disini.
Kapasitas ruang perpustakaan sekarang cuma bisa menampung jumlah siswa untuk satu kelas, jadi minimal ada satu ruang perpustakaan lagi, agar bisa menampung jumlah siswa dua kelas. Saat ini tiap kelas bergantian memasuki ruang perpustakaan” katanya.
Bakhruddin mengakui “dari pengalaman yang kita hadapi adalah permasalahan umum yaitu keterbatasan dana untuk mengelola lingkungan Manda yang cukup luas. Dengan keterbatasan dana yang ada, kita usahakan semaksimal mungkin, dengan capaian yang ada ini memang perlu ditingkatkan lagi.
Saya tugas disini baru bulan April 2010, belum menyelesaikan satu tahun program pendidikan pengajaran. Setelah satu tahun masa kerja, nanti bisa dilihat perubahannya pada bulan April. Atas apa yang sudah kita laksanakan pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar