Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

200711-rabu(kamis)-TB.FTK-sambutan gubernur

Photo: mahfuz

Tari Daerah Harus Inovatif

BANJARMASIN – “Adanya anggapan bahwa tari daerah itu monoton, sulit diproyeksikan dengan inovatif dan modern, karena harus patuh dengan pakem, menjadi penyebab tari daerah kurang diminati masyarakat dan generasi muda” ungkap Gubernur Kalsel Drs H Rudy Ariffin dalam sambutan pembukaan Festival Karya Tari Daerah se-Kalsel, yang dibacakan oleh Asisten administrasi provinsi Kalsel Drs M Rusli Msi, pada Sabtu (16/7) malam yang lalu, di Gedung Balairungsari Taman Budaya (TB) Kalsel.
            Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel juga mengatakan “bahwa dengan adanya anggapan tersebut, maka seniman tari daerah harus lebih berani mensiasati berbagai tari daerah, dengan menampilkan karya tari yang berkualitas, dan berusaha lebih inovatif memproyeksikan kreasi tari dengan memanfaatkan teknologi, sehingga tidak tersingkir oleh perkembangan tari modern saat ini” ujarnya.
            Sementara itu, tidak jauh berbeda dengan Gubernur Kalsel, Kepala Disporbudpar Kalsel Drs H Muhandas HH, juga mengharapkan agar muncul kreatifitas baru yang inovatif, unik, dan menarik, mempunyai nilai tinggi, produktif dan berkualitas, sehingga tari daerah Kalsel mampu diandalkan, berdaya saing, dan mempunyai nilai jual tinggi, di pentas regional, nasional dan internasional.
            Menurut Muhandas, agar karya seni khususnya tari daerah lebih dicintai masyarakat, maka “para seniman, pemerhati seni dan tokoh masyarakat, khususnya seniman tari untuk dapat membangun hubungan kerjasama yang baik, salaing tukar informasi dan pengalaman satu sama lainnya, agar setiap penyajian event festival karya tari Kalsel, mampu membangkitkan harapan dan mampu berkarya lebih baik lagi” katanya.
            Festival Karya Tari Daerah se-Kalsel adalah program dari Dinas Pariwisata Kalsel, yang juga merupakan rangkaian dari Pekan Kemilau Banua Seribu Sungai, serta untuk memperingati hari jadi provinsi Kalsel dan peringatan hari kemerdekaan RI.
            Dua grup tari terbaik akan mewakili provinsi Kalsel kepentas tari nasional, yaitu satu grup untuk mengikuti parade tari nusantara di Taman Mini Indonesia Indah, dan satu grup lagi untuk mewakili Kalsel dalam festival nasional seni nusantara, dari kementrian kebudayaan dan pariwisata, yang akan dilaksanakan pada September 2011 di Jakarta.
            Ada 12 grup tari yang mengikuti Festival Karya Tari Daerah se-Kalsel di Taman Budaya ini, yaitu:
            Sanggar Seni Balahindang Rantau, dengan judul tari Selendang Bidadari. Sanggar Tari Agung Lestari Amuntai, dengan judul tari Lalakun Galuh. Sanggar Rindang Bahalap Marabahan, dengan judul tari Japin Diang Bersaudara. Yayasan Pusaka Sa-Ijaan Kotabaru, dengan judul tari Aruh Pangantin. Sanggar Seni Sinar Pusaka Marabahan, dengan judul tari Besei (pangayuh). Sanggar Permata Ije Jela Marabahan, dengan judul tari Rampak Rabana.
            Kemudian. Sanggar Tari Bunga Anggrek Banjarmasin, dengan judul tari Simbat Sigaluh. Sanggar Tari Perpekinndo Banjarmasin, dengan judul tari Pandayangan. Sanggar Sanggam Balangan, dengan judul tari Perang Indra Kila. Sanggar Himaseta Banjarbaru, dengan judul tari Rindang Dandam Buluh Marindu. Sanggar Tari Suluh Banua Tabalong, dengan judul tari Diah Purui (dalas hangit waja sampai kaputing). Dan Sanggar Tari La-Bastari Kandangan, dengan judul tari Kapuhunan. ara/mb05

1 komentar:

  1. budaya kita harus terus dikembangkan,,,,,
    setuju...tari daerah merupakan tari tradisi..yg patut dilestarikann

    BalasHapus