Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

210811-minggu(senin)-buka puasa NU Kalsel (Dm.di kolom ramadhan hal.16)

Photo: mb/ara
PENCERAHAN – Buka puasa bersama NU Kalsel bersama Kapolda untuk memberikan pencerahan tentang Kamtibnas

NU Kalsel Buka Puasa Bersama Dengan Kapolda

BANJARMASIN – Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel ingin memberikan pencerahan kepada warga NU di sini, bukan hanya tentang agama, tetapi juga yang menyangkut Kamtibnas.
            Oleh karena itu kami hari ini mengundang Kapolda Kalsel, untuk memberikan ceramah, sekaligus memprkenalkannya kepada warga nahdiyin” ungkap Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel H Sarbaini Khairat, seusai buka puasa bersama pada Sabtu (19/8) di yang juga di hadiri oleh guru-guru, pelajar, santri dan mahasiswa.
            Menurut H Saprudin “selanjutnya NU Kalsel juga akan mengadakan pertemuan dengan masyarakat pesantren, yang tentu juga akan di hadiri dan di isi oleh Kapolda” ujarnya.
Meskipun gerakan fundamentalis dan radikalisme di Kalsel sepi-sepi saja, tetapi gerakan mereka secara kasat mata gencar di mana-mana. Sebelum semuanya terjadi, NU akan berusaha mengantisifasinya, karena NU konsisten menjaga NKRI.
             Sebelumnya, sambil menanti waktu berbuka puasa, Kapolda Kalsel Brigjen H Saprudin, mengatakan “untuk menjaga kesatuan NKRI, dalam sejarah bangsa, kaum nahdiyinlah yang terdepan dan terbesar peran serta partisifasinya dalam menumpas pemberontakan, komunisme dll.
            Dewasa ini, semakin banyak faham-faham fundamentalisme dan radikalisme yang mengatasnamakan agama, padahal agama Islam itu rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, kita harus lebih waspada dan berhati-hati dengan gerakan-gerakan bawah tanah, munculnya kembali gerakan DITII dan terorisme, karena apabila kita tidak hati-hati akan sangat berbahaya dengan generasi kita mendatang” katanya.
Lanjutnya “ke hati-hatian yang mesti di mulai dari lingkungan keluarga, yaitu peran serta  orang tua untuk lebih memperhatikan setiap kegiatan anak-anaknya, agar tidak terpengaruh atau terlibat dengan ideologi yang menyimpang, serta ideologi radikalisme ataupun terlibat masalah narkoba.
Maka menjalin kerjasama yang baik antara masyarakat dan polisi, dan peran ulama dalam memberikan pendidikan terhadap masyarakat, menjadi faktor utama ketentraman daerah dan bangsa” pungkasnya. ara/mb06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar