Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

220311-selasa(rabu)-UN Sudah Adil


Photo: Drs.H.Murlan,M.MPd

Ujian Nasional Sudah Cukup Adil

BANJARMASIN – Tahun-tahun sebelumnya, hasil Ujian Nasional (UN) banyak menimbulkan masalah di kalangan orang tua siswa dan siswi terutama bagi siswa dan siswi yang tidak lulus UN. Bahkan dalam beberapa kasus, terdapat siswa yang bunuh diri karena tidak lulus UN.
Kritik tentang sistem penilaian dalam UN yang menjadi penentu mutlak masa depan pelajar, tidak cuma dilakukan oleh pemerhati dunia pendidikan, aktivis pendidikan, masyarakat, dan dari para guru.
Dikarenakan sistem penilaian UN yang tidak berpihak terhadap prestasi yang diraih pelajar jauh-jauh hari sebelumnya. Tiga tahun bersekolah dan masa depan hanya ditentukan hanya dari beberapa hari UN saja. Hal ini menyebabkan banyak kepala-kepala sekolah (kepsek), hanya memfokuskan siswanya untuk lulus UN, tanpa terlalu peduli dengan prestasi non akademik.
Terkait persiapan UN, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah, Drs.H.Murlan,M.MPd, yang baru dilantik wali kota Banjarmasin pada Rabu (9/3) yang lalu, saat ditemui Mata Banua diruang kerjanya pada Kamis (17/3) siang, mengungkapkan “saya rasa UN untuk tahun ini, sudah cukup adil.
Sistem penilaiannya pun berbeda dengan yang lama, kreteria kelulusan juga tidak lagi UN yang menentukan. Dari nilai UN adalah 60 persen, kemudian akan ditambah 40 persen dengan nilai rata-rata prestasi siswa dari sekolah. Yaitu nilai rapor dari semester 1 sampai semester 5.
Sekarang  sudah ada penghargaan terhadap nilai proses selama belajar di sekolah. Kalau yang dulu. nilai UN itulah yang menentukan dan menjadi nilai final. Sehingga walau mereka juara 1 untuk peringkat dikelas, atau prestasi yang lain seperti dibidang olahraga, kesenian dan yang lainnya, malah tiada berarti. Apalagi bila saat UN, lalu ada faktor X pada diri siswa, entah karena kesehatan yang kurang baik atau yang lainnya sehingga UN nya anjlok, tanpa bantuan dari nilai selama proses belajar” katanya.
Menyikapi program walikota kota Banjarmasin H.Muhidin untuk mengevaluasi 100 hari masa kerja perangkat daerah yang baru dilantik, apakah sudah sesuai dengan program yang ditentukan, Murlan mengatakan “saya akan berusaha dengan baik menjalankan program yang sudah ada.
Kami ini, hanya melanjutkan program-program yang sudah ada, ibarat pohon itu sudah tumbuh, tinggal menyiram saja lagi, ya tambah-tambah pupuklah’ ujarnya.
Lanjut Murlan “nanti setelah perjalanan, bila ada program yang memang perlu direvisi, akan kami revisi. Untuk program jangka pendek, sudah tentu persiapan pelaksanaan UN, karena ini hajatan banyak orang.
Persiapan UN, sudah kita antisipasi jauh-jauh hari. Selasa kemaren, ada sosialisai sistem UN dengan  dengan kepsek se kota Banjarmasin yang diselenggarakan oleh Disdik kota Banjarmasin, di aula Disdik provinsi.
Menanggapi jabatan barunya sebagai Kabid Pendidikan Menengah, Murlan mengatakan “dulu saya biasa difungsional, beralih tugas ke struktural, jadi dalam hari-hari pertama siapapun akan merasa cukup berat, untuk itu saya terapkan disini bersama kepala seksi (kasi) dengan sistem gawi sabumi, sehingga akan menjadi semakin ringan.
Jabatan sebagai Kabid Pendidikan Menengah ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Karena saya dulunya sebagai guru SMK, lalu sebagai kepala sekolah SMK, kemudian sebagai kordinator pengawas SMK se kota Banjarmasin, itu semua adalah fungsional.
Jadi mengenai Sekolah Menengah Atas, adalah hal yang baru bagi saya, sehingga saya perlu banyak belajar. Ini sebuah tantangan yang harus saya lalui, dan saya bertekad agar SMA dan SMK di kota Banjarmasin ini, bisa meningkat mutu sekolahnya” pungkas Murlan. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar