Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

220511-minggu(senin)-WALHI petani tolak sawit3.kondisi ekonomi


Photo: mb/ara
LAHAN – Areal lahan produktif, sumber penghasilan masyarakat yang akan dialih pungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit

Perekonomian Mayarakat Lebih Baik Tanpa Perkebunan Sawit

BANJARBARU – Bagaimana kondisi perekonomian masyarakat Kecamatan Gunung Makmur Desa Handil Birayang Atas dan Handil Birayang Bawah, sehingga menolak di bukanya perkebunan kelapa sawit, lebih jelas terungkap dalam perbincangan Mata Banua dengan Dwitho Frasetiandy Manager Kampanye WALHI Kalsel, di Sekretariat Walhi Kalsel di Banjarbaru pada awal Mei yang lalu, Senin (9/5) malam.
Dari data yang diperlihatkan Andy:
Kondisi areal yang di rencanakan untuk perkebunan berada di desa handil birayang atas dan handil birayang bawah, merupakan hutan rawa yang menjadi sumber ekonomi masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Gunung Makmur, Kecamatan Bati-Bati dan Kecamatan Kurau.
Lebih dari 5000 jiwa mengandalkan sumber ekonomi dari hutan galam tersebut. adalah Desa Handil Birayang Atas, Handil Birayang Bawah, Handil Gayam, Handil Babirik (kecamatan Gunung Makmur), Desa Liang anggang dan Desa Pandahan (kecamatan Bati-Bati), Desa Kali Besar, Handil Negara (Kecamatan Kurau).
Sumber Daya alam yang di manfaatkan dari Hutan Galam yaitu sumber Perikanan dan kayu galam (sebagai komoditi kayu bakar) dan mampu memberikan penghasilan rata-rata masyarakat Rp50 ribu sampai Rp100 ribu perhari
Dari 3000 Ha hutan rawa yang tersisa 1800 berada di desa handil birayang atas dan handil birayang bawah yang rencananya akan di alih fungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit PT KJW.
            Menurut Andy “masyarakat tentu menolak adanya perkebunan kelapa sawit di lahan rawa mereka, karena konsisi ekonomi mereka saat ini cukup baik, dan apabila perkebunan dibuka akan banyak mata pencarian masyarakat, yang bergantung dengan lahan rawa akan hilang.
            Luas wilayah Desa Handil Birayang atas adalah 20 Km persegi, dengan tingkat kepadatan penduduk 55 jiwa per Km persegi, dan Desa Handil Birayang Bawah 16 Km persegi, dengan tingkat kepadatan penduduk 35 jiwa per Km persegi (Data statistik tahun 2008)” ujarnya.
Lanjut Andy “Desa Handi Birayang Atas kurang lebih memiliki 300 KK, dan Handil Birayang Bawah kurang lebih 284 KK. Dari masyarakat kedua desa tersebut, 80 persen memiliki lahan pertanian rawa, dengan tingkat produksi  rata-rata 4,5 ton gabah perhektar pertahun, untuk jenis padi tahunan (siam unus) dan 13.4 ton gabah perhektar pertahun untuk jenis padi  IR dan sejenis  (masa tanam 2 kali setahun).
Selain mengupayakan lahan pertanian, masyarakat kedua desa tersebut juga memanfaatkan perikanan, dan kayu galam sebagai sumber utama penghasilan mereka. Setidaknya dari sumber perikanan masyarakat, memperoleh penghasilan rata-rata Rp65 ribu perhari, dan dari pemanfaatan kayu galam memperoleh penghasilan rata-rata Rp100 ribu perhari.
Dari data diatas, telah jelas kondisi perekonomian masyarakat. Tapi bila di buka perkebunan kelapa sawit, banyak masyarakat yang akan kehilangan penghasilan. Walaupun perkebunan kelapa sawit telah panen, belum tentu penghasilan mereka akan lebih baik dari sekarang ini” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar