Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

240511-selasa(rabu)-pesta perkawinan dgn bagandut.3


Photo: mb/ara
PESTA – Salah satu warga Banjarmasin, mementaskan tari gandut dalam pesta perkawinan, untuk melestarikan budaya tradisional

Lestarikan Bagandut di Pesta Perkawinan

BANJARMASIN – Sangat menarik menyaksikan sebuah tarian tradisional, yang dulunya menjadi kesenian rakyat dan sering dipentaskan, tapi dewasa ini sangat jarang di temui apalagi di kota Banjarmasin.
            Beberapa hari yang lalu, Sabtu (14/5) malam, Mata Banua berkesempatan melihat salah satu kesenian rakyat, yang sudah sangat langka di pentaskan di daerah perkotaan, yaitu bagandut.
Tarian radisional ini, dipentaskan pada suatu pesta perkawinan, putri dari Ahmad Firdaus BA di Komplek Kebun Jeruk 3. Sedangkan para kru dan penari gandut di bawakan oleh Sanggar Seni Ading Bastari Barikin Kabupaten HST, yang di pimpin oleh AW Sarbaini.
Menurut penuturan Sarbaini “di daerah Banjarmasin, memang sangat jarang dimainkan atau dipentaskan kesenian rakyat bagandut. Karena orang lebih suka acara dangdutan dalam pesta perkawinan.
Pada 2008 yang lalu, terakhir kami membawakan gandut di Taman Budaya Kalsel, saat ada turis asing dari pertukaran pemuda. Namun, di Banjarbaru kami malah sering di undang membawakan gandut dalam pesta perkawinan, mungkin karena di Banjarbaru, warga Banjarnya lebih mencintai kesenian tradisional” ujarnya.
Lanjut Sarbaini “begitu juga di Pahuluan, seperti Kandangan dan Barabai, dalam satu bulan ada saja 2 atau 3 kali kami diminta membawakan gandut. Masyarakat yang turut menari juga sangat banyak.
Kami juga sering di undang ke daerah Bontok Kalteng, bila ada warga Banjar di sana yang melaksanakan pesta perkawinan. Kerinduan mereka akan kampung halaman, dilampiaskan dengan menyelenggarakan pesta kesenian rakyat, antusias warga Banjar di sana begitu besar, banyak yang turut serta menari, sehingga terkadang dimainkan selama tiga malam.
Dan penari gandut kami, yang akan turun malam ini ada empat orang, semua dari generasi muda, gadis-gadis yang berumur sekitar 17 dan 18 tahun” katanya.
Dilain pihak, tuan rumah penyelenggara pesta perkawinan, Ahmad Firdaus BA mengatakan “aku dan istriku, sebagai warga Banjar, merasa terpanggil untuk menampilkan kesenian rakyat, yang sekarang memang jarang di mainkan. Kami ingin agar anak-anak kami tahu, inilah kesenian kita. Jadi dalam kesempatan pesta perkawinan inilah kami laksanakan.
Selain bagandut, ada juga dilaksanakan bamandi-mandi, bausung panganten dan bakuda gepang. Aku berharap, warga Banjar yang lain, juga turut melestarikan budaya tradisional kita, agar tidak punah” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar