Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

240711-minggu(senin)-diskusi pancasila ANBTI

Photo: mb/ara
PANCASILA - Diskusi Publik ‘Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Revitalisasi Pancasila’ di Graha Abdi Persada Pemprov Kalsel.

Memudarnya Pemahaman Pancasila

BANJARMASIN – “Pancasila sebagai ideologi bangsa, Pancasila merupakan lima prinsip dasar rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
            Pancasila juga sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, yang sudah ada sejak berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara” ungkap H Fakhrudin AM ST MAP, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Mayarakat (Kesbangpolinmas) Prov Kalsel, dalam Diskusi Publik pada Sabtu (23/7) pagi yang lalu.
            ‘Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Revitalisasi Pancasila’ menjadi tema Diskusi Publik, yang dilaksanakan oleh Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBT) Kalsel, bekerjasama dengan Kesbangpolinmas Prov Kalsel, bertempat di Graha Abdi Persada Pemprov Kalsel.
            Sebagai nara sumber dalam Diskusi Publik, menghadirkan Yudi Latif PhD, penulis buku Negara Paripurna, kemudian H Fahruddin, dan Dr Mujiburahman.
            Ditengah berlangsungnya diskusi, Dra Hj Noormayani MAP kordinator ANBT Kalsel, menjelaskan kepada Mata Banua, katanya “yang menjadi dasar kami melaksanakan dialog kebangsaan hari ini, karena semakin memudarnya pemahaman Pancasila di tengah kehidupan berbangsa dewasa ini. Pancasila seharusnya dipahami dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara, baik di lingkungan pemerintahan maupun di semua lapisan masyarakat.
            Dewasa ini, memang banyak kemajuan dalam wujud kebebasan berpolitik bagi masyarakat, tetapi di sisi lain kehidupan berbangsa kerap diwarnai disorientasi yang ditandai dengan menguatnya politik identitas yang tidak lagi berdasarkan kepentingan bersama.
            Disorientasi yang akhirnya menghasilkan berbagai kebijakan yang inkonstitusional dan pada tahap berikutnya menimbulkan berbagai konflik dan berpontensi memicu terjadinya disintegrasi bangsa” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar