Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Rabu, 21 Desember 2011

241110-rabu(kamis)-aruh 2012

Photo : Mujiyat. SS.n,M.Pd

SIAPKAH BANJARMASIN SEBAGAI PELAKSANA ARUH SASTRA 2012

BANJARMASIN – Aruh Sastra yang rutin dilaksanakan setiap tahun di kabupaten/ kota di Kalimantan Selatan, sebagai event pertemuan dan kegiatan para sastrawan dan seniman daerah. Banjarmasin sebagai ibu kota provinsi dituntut kesiapannya sebagai penyelenggara pada suatu waktu mendatang.
Aruh sastra pertama pada 2004 di Kandangan, selanjutnya 2005 di Tanah Bumbu, 2006 di Kotabaru, 2007 di Amuntai, 2008 di Balangan, 2009 di Batola dan tahun ini untuk kota Tanjung pelaksanaan Aruh Sastra di gelar dari 26 s.d 28 November 2010.
Dalam setiap Aruh Sastra maka Dinas Pariwisata sebagai instansi terkait dalam setiap pelaksanaannya, tentunya tidak bisa bekerja sendiri tapi bekerja sama dengan Dewan Kesenian yang ada di daerah tersebut.
Beragam wacana dari para seniman mengenai Banjarmasin sebagai ibu kota provinsi Kalsel, bahwa bila menjadi pelaksana Aruh Sastra haruslah lebih baik dari pada kabupaten lain.
Menyikapi hal ini Kepala Bidang Kebudayaan Disparpora Kota Banjarmasin, Mujiyat. SS.n,M.Pd (24/11) berkata “sebuah program kerja kegiatan dinas, itu diajukan satu tahun lebih dulu, jadi kalau kita mau menjadi pelaksana Aruh Sastra maka 2011 kita ajukan anggarannya. Dan bila disetujui anggaran yang kita ajukan, selanjutya 2012 akan kita laksanakan Aruh Sastra di kota Banjarmasin.
Hanya saja, sastrawan dan seniman kita di Kota Banjarmasin ini masih banyak persoalan yang belum selesai. Dewan Kesenian Kotanya saja higga sekarang masih tidak jelas, sudah fakum selama 3 tahun. Bagaimana kita bisa bekerja sama dengan para sastrawan dan seniman dengan baik untuk melaksanakan Aruh Sastra kalau masih begini keadaannya” katanya.
Kabid Kebudayaan ini melanjutkan “mereka para sastrawan dan seniman yang punya kegiatan, seharusnya mereka yang lebih aktif. Bahkan rekan-rekan media massa sendiri sudah berulang kali menyoroti dan memberitakan persolan Dewan Kesenian Kota ini, namun hingga sekarang orang-orang yang terlibat dalam Dewan Kesenian Kota periode dulu masih diam-diam saja.
Bereskan dulu persoalan Dewan Kesenian, baru kita bicarakan pelaksanaan Aruh Sastra di kota Banjarmasin” pungkas Mujiyat. Ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar