Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

250311-jumat(sabtu)-sambutan gub.1 di wisuda unlam

Kalsel Memerlukan Biaya Pendidikan 2,8 Trilyun

BANJARMASIN - Bagi pemerintah provinsi Kalsel, usaha mendorong bidang pendidikan ini menjadi sangat penting dalam kerangka upaya pencerdasan dan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Hal tersebut diatas, merupakan bagian informasi yang dikatakan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H.Rudy Ariffin dalam sambutannya yang dibacakan oleh asisten III bidang administrasi provinsi Kalsel, Drs.M.Rudi.M.SE pada wisuda Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) yang ke 69, Rabu (23/3) kemaren di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Rudi Ariffin juga menyampaikan bahwa “usaha usaha mendorong bidang pendidikan tersebut, tentu saja salah satunya harus didukung dengan ketersediaan pembiayaan yang memadai.
Kalau dilihat pembiayaan indikatif rencana strategis pembangunan pendidikan 2011-2015, berpedoman pada pagu indikatif pembiayaan RPJMD Provinsi Kalsel 2011-2015, dengan memperhitungkan komponen pendapatan asli daerah, nilai tukar rupiah, laju inflansi, harga minyak dunia, pajak dana bagi hasil dan pendapatan lainnya.
Kemudian, berdasarkan perhitungan pagu indikatif yang ditetapkan pada RPJMD Kalsel 2011-2015, alokasi pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi memperoleh porsi 20 persen dari total APBD per tahun” ujarnya.
Ungkap Rudi Ariffin “pada 2010 pembiayaan pendidikan memperoleh 20 persen atau 273,5 milyar dari total APBD sebesar 2,2 trilyun. Dengan merujuk trend peningkatan pagu indikatif pembiayaan APBD Kalsel yang mencapai 12,5 persen.
Maka pembiayaan indikatif rencana strategis pembangunan, diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 12,5 persen. Berdasarkan penetapan indikatif rencana strategis pembangunan pendidikan Kalsel 2011-2015, membutuhkan biaya sekitar 2,8 trilyun” katanya.
Menurut Rudi Ariffin “pemerintah provinsi Kalsel juga telah mengalokasikan anggaran dana untuk pengembangan Perguruan Tinggi di daerah ini. Alokasi anggaran dana tersebut diperuntukkan bagi mereka yang melaksanakan pendidikan S2 dan S3, maupun bantuan Hibah Pendidikan, Penunjang Kegiatan Kemahasiswaan, Bantuan sarana dan prasarana serta pendampingan Hibah Program PGSD.
Untuk 2010 Bantuan Pembinaan Pendidikan mencapai Rp.975.000.000, yakni bantuan bagi mereka yang melanjutkan S2 dan S3. Kemudian realisasi untuk Bantuan hibah mencapai 8 milyar rupiah lebih dari yang direncanakan sebesar 16,4 milyar rupiah.
Bagaimanapun harus kita sadari, pelayanan sektor pendidikan dalam arti luas tetap menjadi sangat strategis dalam upaya pencerdasan masyarakat. Oleh karena itu, mendorong sector pendidikan ini merupakan konsekuensi logis dalam upaya pelayanan pemerintah memenuhi hak dasar masyarakat” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar