Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

260611-minggu(senin)-PA Putri Intan Sari (Dm.280611)


Photo: mb/ara

MANDIRI – Agar tidak tergantung dengan donator, PA Putri Intan Sari membuat usaha mandiri untuk menghidupi anak-anak asuhnya

PA Putri Intan Sari
Usaha Mandiri Untuk Menghidupi Panti

SETIAP Hari Panti Asuhan (PA) Putri Intan Sari terlihat tidak pernah sepi, karena banyak anak-anak warga sekitar yang bersekolah di TK Al Quran yang dibangun di depan PA Putri Intan Sari oleh Yayasan Intan Sari.
Ada dua PA yang di asuh oleh Yayasan Intan yaitu PA untuk Putri dan PA untuk Putra, dan sebagai pembinanya adalah H Ahmad Husaini. PA Putri Intan Sari didirikan pada 14 April 2000, terletak di Jalan HKSN, Komplek Kebun Jeruk Permai, Kelurahan Kuin Utara.
Untuk panti asuhannya, Yayasan Intan Sari mempunyai visi mewujudkan kemandirian dalam pembangunan kesejahteraan sosial, dan dengan misi peningkatan SDM anak, peningkatan pelayanan anak, peningkatan kesehatan serta peningkatan kemandirian anak.
Dua puluh tahun sudah H Ahmad Husaini (60) mengabdi di PA, dan pengalamannya selama menjadi guru dan kepala sekolah di SD, sangat membantunya dalam membina anak-anak di panti. Ia menjadi guru pada 1952 dan pensiun pada 1982, terakhir menjadi kepala sekolah di SDN Rahmatillah.
Kepada Mata Banua, Husaini menuturkan” selama 11 tahun berdirinya PA Putri Intan Sari, sudah ada 8 anak putri yang purna asuh dan sudah mandiri serta berkeluarga. Walau begitu mereka tidak pernah lupa dengan kami disini, paling tidak satu tahun sekali mereka datang mengunjungi PA nya.
            Saat ini PA Intan Sari mempunyai 25 anak putri, yang paling muda dengan umur kurang lebih 6 tahun. Tingkat pendidikan, untuk SD ada 5 anak putri, untuk SMP ada 13 anak putri, dan untuk SMA/SMK ada 7 anak putri. Prestasi mereka di sekolah cukup baik, rata-rata masuk dalam 10 besar peringkat di kelas masing-masing.
            Untuk transportasi sekolah anak-anak, panti mempunyai mobil antar-jemput apabila sekolah mereka jauh, yang sekolahnya dekat bisa saja naik sepeda. Mobil antar-jemput itu atas bantuan dari donator” katanya.
            Pasilitas ruangan di PA Intan Sari cukup lengkap, selain kamar tidur, ada pula disediakan ruangan belajar atau tempat berkumpul anak-anak panti. Kata Husaini “di sini ada 5 kamar, satu kamar ada 4 atau 5 anak. Awalnya teman sekamar kami pilihkan, tapi sekarang mereka memilih sendiri teman sekamarnya yang cocok. Masing-masing anak, mempunyai jadwal tugas harian hingga satu minggu.
            Tadarus Al Quran dan sholat lima waktu menjadi rutinitas wajib bagi anak-anak, apabila melanggar akan dapat sangsi, seperti potong uang saku. Tiap anak dibuatkan tabungan rekening masing-masing, yang boleh diambil bila ada keperluan mendesak bagi mereka” ujarnya.
Tempat dan latar belakang keluarga anak-anak sangat beragam, berkaitan dengan ini Husaini menceritakan “anak-anak berasal dari berbagai daerah di Kalsel, tapi yang paling banyak berasal dari Kalteng, bahkan ada yang dari pedalaman Kalteng yaitu di Sungai Buluh. Rata-rata orang yang mengantar mereka kemari, dan ada pula yang dulunya anak dari keluarga kaharingan yang setelah masuk disini kemudian menjadi muslim.
Latar belakang kehidupan mereka yang berasal dari lingkungan yang tidak tertata, sehingga sulit diatur, tentunya setelah masuk di sini, perlu kesabaran dan usaha keras dalam membinanya.
Terkadang ada pula, keluarga dari si anak, yang terlalu jauh mencampuri pembinaan di sini. Sehingga berdasarkan kesepakatan kami dengan pihak keluarga, lebih baik si anak dikembalikan dengan keluarganya.
Dalam satu bulan biaya makan anak sekitar 5 juta, ditambah dengan uang saku, biaya listrik dll. Tapi dibanding pemasukan ada saja lebihnya. Karena masyarakat di sini cukup peduli dengan kehidupan anak-anak panti.
Ada beberapa usaha yang dibuat yayasan, seperti penyewaan tenda, pembuatan kusen, penggemukan sapi, membangun TK Al Quran (putra dan putri), dan membangun satu SD. Kami menekankan kemandirian dalam menghidupi panti, agar tidak tergantung dengan donator” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar