Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

260911-senin(selasa)-juri harus bisa digugat (Dm.280911)

Photo: Sainul Hermawan

Sudah Saatnya Juri Bisa Di Gugat

BANJARMASIN – Banyaknya masalah yang terjadi dalam kasus-kasus penjurian, hanya berakhir pada kalimat, Keputusan Juri Tidak Bisa Di Ganggu Gugat. Kedepannya, keputusan dewan juri dalam lomba apapun, baik dalam rangka Aruh Sastra ataupun lomba yang lain, dalam konteks penjiplakan boleh diganggu gugat” ungkap Sainul Hermawan, dengan Mata Banua pada Rabu (21/9) siang.
“Khusus untuk karya sastra, jika dikemudian hari, diketemukan bukti-bukti yang yang meyakinkan, bahwa karya yang pernah dimenangkan dalam sebuah lomba, terbukti menjiplak karya orang lain, bisa digugat oleh pihak terkait ataupun masyarakat, entah ditarik status hadiahnya, atau di beri hukuman tidak boleh mengikuti lomba, selama beberapa periode waktu tertentu.
Dewan juri untuk kasus penjipkan, sudah saatnya berhati-hati. Dan sudah saatnya melembagakan dewan juri, sehingga kreteria dewan juri yang diperlukan, memang memiliki pengetahuan fakta yang luas terhadap materi lomba” katanya.
Menurut kritikus sastra Kalsel yang juga staf pengajar FKIP Universitas Lambung Mangkurat ini “khusus penjurian lomba cipta puisi, juri harus mempunyai referensi yang banyak tentang puisi. Setidaknya mengikuti terus perkembangan puisi.
Edialnya juri itu memiliki perhatian dan pengetahuan yang luas, tentang fakta-fakta perpuisian, baik di level lokal dan nasioanal, kalau bisa juga internasional.
Dalam penilaian, setelah juri menentukan puisi-puisi peserta yang dinominasikan, tahap selanjutnya dilakukan pengujian secara langsung. Peserta yang di nominasikan, di tes dan diminta mempertangung jawabkan puisinya di hadapan juri.
Selain itu, lomba juga diorientasikan untuk regenerasi. Jangan sampai sang juara, hanyalah sosok gaib yang hanya menulis dalam rangka lomba, dengan menghalalkan segala cara demi hadiah yang lumayan.
Kemudian peserta yang sudah memenangkan lomba beberapa kali, untuk sementara tidak bisa mengikuti lomba berikutnya. Atau ada kreteria, antara sastrawan/penyair senior dan penyair yunior. Ini funginya untuk memberi kesempatan kepada penyair pemula” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar