Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 23 Desember 2011

261210-minggu(senin)-Fes.teater modern Adjim

Photo: mahfuz

KATEGORE TEATER MODERN VERSI KALSEL

BANJARMASIN - Festival Teater Modern yang mengangkat naskah karya H.Adjim Arijadi, dinyatakan oleh kelompok-kelompok teater yang menjadi peserta festival teater sebagai bentuk dari teater modern di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan memberikan gelar kepada H Adjim Ariajdi sebagai Bapak Teater Moden Kalsel.
Dilain pihak, berbeda pendapat mengenai kategore teater modern menurut Sulisno, dosen mata kuliah seni drama dari Fakultas FKIP jurusan Sendratasik Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin.
Kata Sulisno (25/12)“saya menghormati perjuangan beliau sebagai tokoh yang secara kontinyu mengangkat teater di Kalsel. Namun penilaian saya dari sudut pandang teater nasional dan sebagai seorang akademisi, saya melihat bahwa kelompok-kelompok yang mementaskan naskah karya H Adjim Arijadi, tidak terlalu istimewa, menurut saya masih belum bisa dikatakan teater modern. Bila dalam naskah tersebut bersifat realis, padahal modern tidak cuma realis, sehingga pementasan dalam festival ini hanya menjadi satu sisi saja.
Dalam pertunjukan dari kelompok-kelompok tersebut juga tidak menunjukkan suatu perkembangan apapun, semua biasa, tidak ada unsur kejutan. Mereka tidak punya penafsiran yang berbeda dari naskah, semua stereotif artinya setiap kelompok itu cuma memvisualisasikan naskah secara apa adanya, hanya mengikuti alur”
Lanjutnya “mereka juga tidak punya tafsir, bahwa naskah ini hanya bahasa verbal yang bisa diolah lagi dan bisa divisualisasikan atau diadaftasi, sehingga bentuk pertunjukkan bisa menjadi bermacam-macam. Walau naskah realis, bisa dijadikan surealis, sehingga memberi ruang kreatifitas yang banyak. Bukan cuma sekedar menghapal naskah tanpa aktifitas laku-laku diatas panggung yang kreatif “ ungkap Sulisno.
 Sementara itu, Festival Teater Modern yang dilaksanakan oleh Sanggar Budaya, dari 24 sd 26 Desember 2010, dengan peserta dari sekolah dan umum se Kalimantan Selatan. Bertempat di Gedung Balairung Sari Taman Budaya Banjarmasin.
Festival ini sendiri sebagai peringatan ulang tahun dari Sanggar Budaya yang ke-43. Selain Festival teater, dimeriahkan pula dengan Festifal Modern Dance, Singing Contest dan Breakers Perpormance. Serta launching buku kumpulan naskah-naskah teater karya H Adjim Arijadi.
Dari keterangan panitia pelaksana (24/12) bahwa, peserta festival teater modern diikuti oleh Teater Himasindo dan FKIP Unlam Banjarmasin dengan judul naskah Demang Lehman, Dapur Teater Sendratasik Unlam dengan judul naskah Halilintar Perang Banjar, Kampoeng Seni Boedaja Unlam dengan judul naskah Rumah Tangga, Sanggar Titian Barantai Uniska Banjarmasin dengan judul naskah Terbelenggu.
Grup teater umum, diikuti oleh Kelompok Halilintar dengan judul naskah Perang Banjar Hampir Berakhir, Teater Pewaris Karantika dengan judul naskah Engken Barajut, Sanggar Anam dengan judul naskah Alam Rokh, Sanggar Ada Banjarmasin dengan judul naskah Terbelenggu, Teater Langit Tanjung dengan judul naskah Haram Manyarah, Teater Mamang Hulu Sungai Tengah dengan judul naskah Langkah-langkah Pahlawan Kita.
Kemudian dari pelajar diikuti oleh sanggar Mentari SMAN1 Banjarmasin dengan judul naskah Terbelenggu, Teater Langit Jingga SMAN5 Banjarmasin dengan judul naskah Terbelenggu, Teater Perak SMAN7 Banjarmasin dengan judul naskah Engken Barajut, Teater Banyu Banua MAN3 Banjarmasin dengan judul naskah Bulan Emas di Jendela Kakek, Teater Gading Awal SMKN3 Banjarmasin dengan judul naskah Tapasung.
Terakhir pementasan grup tamu dari Komunitas Teater Palangkaraya dengan judul naskah Rokh. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar