Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

280311-senin(selasa)-PA.Al Ikhlas (Dm.190411)


Panti Asuhan Al Ikhlas
Terbantu Oleh Anak Panti Yang Telah Mandiri

BERAWAL dari dua orang ibu yang peduli dengan anak yatim piatu, kemudian pada 1989 membuat sebuah Panti Asuhan yang di beri nama Al Ikhlas. Saat itu hanya ada 5 orang anak, beberapa tahun kemudian terus berkembang sampai 30 orang anak, hingga akhirnya dari Dinas Sosial sendiri datang mendaftarkannya.
Masyarakat dilingkungan Panti Asuhan Al Ikhlas yang terletak di jalan Ahmad Yani Km 5,5 gang Karunia, tergolong mampu sehingga setiap hari ada saja masyarakat yang datang menyumbang uang, beras atau gula.
Menurut Rahman yang sudah 7 tahun mengabdi sebagai pengurus di Panti Asuhan Al Ikhlas, memelihara anak-anak yatim piatu dari keluarga tidak mampu bukan hal mudah, sebab rata-rata anak yatim piatu dari keluarga tidak mampu tentunya kekurangan kasih sayang, yang akhirnya sebagian agak nakal dan susah diatur, sangat perlu kesabaran ekstra dalam menghadapinya.
Dari 30 anak, ada tiga orang perempuan, salah satunya berumur 5 tahun yang masih sekolah di TK. Sisanya dari anak laki-laki, ada yang masih SD, SMP, SMA dan ada yang sudah kuliah di Politeknik Banjarmasin satu orang. Mereka semua berasal dari beberapa daerah di Kalsel yaitu Banua Lima, yang terbanyak dari Kandangan.
Rahman mengakui, kalau prestasi anak-anak Panti Asuhan Al Ikhlas sekarang agak menurun. Sampai 2009, banyak prestasi yang anak-anak peroleh, ada yang rangking satu disekolahnya, ada yang juara dua sebagai qori di Pekan Rajabiyah yang diadakan Pemda, serta beberapa prestasi lain.
Salah satu penyebab dari menurunnya prestasi, karena mereka terlalu banyak bermain. Sehingga saat ini kita mulai lebih mendisiplinkan mereka. Baik itu belajar bersama, pembagian tugas kebersihan dan lainnya. Juga ada les mata pelajaran sekolah tiap minggu.
Kegiatan yang wajib diikuti anak-anak selain sholat berjama’ah, yaitu tiap habis sholat magrib di isi dengan pelajaran keagamaan, kemudian sehabis sholat Isya untuk pelajaran umum sekolah.
Dulu pernah pula disini ada latihan silat, tapi karena pergantian kepengurusan, lalu kegiatan latihan silat tidak dilanjutkan lagi. Tahun kemaren dari Depsos, sering mengadakan pelatihan untuk anak-anak, seperti cara beternak burung puyuh, montir, sablon dan lainnya. Sedang untuk tahun ini belum ada.
Alhamdulillah, kata Rahman dalam seminggu selalu ada sumbangan sekitar 3 sd 4 juta. Sedang pengeluaran, selain biaya listrik, air ledeng SPP sekolah, yaitu untuk transport pulang pergi sekolah dan uang saku anak-anak sekitar Rp.1.500.000 per minggu dan untuk makan sekitar 1 juta per minggu. Uang transport dan uang saku anak-anak perorangan bagi  yang sekolahnya jauh Rp.15 ribu, sedang yang sekolahnya dekat sekitar Rp.7-8 ribu.
            Usaha sampingan bagi Panti Asuhan Al Ikhlas yaitu jualan Pakan Ternak. Dan sebagai bekal agar anak-anak bisa mandiri ada yang mereka kursus komputer diluar lingkungan Panti Asuhan.
Beberapa orang anak yang dulu diasuh di sini banyak yang sudah berkeluarga dan berhasil dengan pekerjaannya, ada yang jadi pengusaha batu bata, ada yang punya rumah makan di Banjarbaru. Dari mereka yang sudah mandiri inilah, yang banyak membantu biaya bagi Panti Asuhan. Tapi Rahman juga berharap, agar pemerintah lebih peduli lagi dengan keadaan anak-anak yatim piatu, baik di Panti Asuhan Al Ikhlas maupun di Panti Asuhan yang lain. araska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar