Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

290311-selasa(rabu)-sertijab.sambutan.1

Photo: Drs H Nor Ipansyah MPd

Pendidikan Gratis Hasilnya Tidak Menggembirakan

BANJARMASIN – Suksesnya penyelenggaraan pendidikan gratis, merupakan tanggung jawab pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Apabila salah satu komponen tidak berada dalam posisi seharusnya, maka hasil yang diperoleh tidak maksimal.
Persatu Januari 2009 Disdik kota Banjarmasin, telah mencanangkan pendidikan gratis bagi SDN dan  SMPN di kota Banjarmasin, walaupun telah dirintis pendidikan gratis di kota Banjarmasin sejak 2006 yang lalu” ujar Drs H Nor Ipansyah MPd.
Sebelumnya dalam serah terima jabatan (sertijab) di Dinas Pendidikan (Disdik) kota Banjarmasin pada Jumat (25/3), Ipansyah menceritakan “saya mulai berdinas di Disdik kota Banjarmasin, terhitung dari 14 juni 2006, sebagai Kepala Subdin Dikmen selama satu tahun setengah. Pada 28 Desember 2007 dimutasi ke Bidang Prasekolah dan Pendidikan Dasar.
Dalam perjalanan, sampai 23 Maret 2008, karena ada masalah dengan Kadisdik saat itu, saya diangkat menjadi Pilha Kepala Disdik hingga 30 Juni 2008. Kemudian pada 1 Juli 2008 dipercaya menjadi PLT Kadisdik, dan pada 30 Desember 2008 baru dilantik sebagai Kadisdik kota Banjarmasin. Sedangkan mulai bertugas sebagai Kadisdik terhitung dari 5 januari 2009.
Dengan demikian dari PLT sampai berakhirnya sebagai Kadisdik, kurang lebih 516 hari kerja. Dalam perjalanan itu, saya mengakui masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan, masih banyak cita-cita yang sebenarnya belum terwujud.
Saya berharap apa yang belum terwujud itu, bisa diwujudkan oleh Kadisdik yang baru beserta pejabat eselon III, IV dan karyawan di Disdik kota Banjarmasin. Kalau cita-cita itu ada yang baik, bisa diteruskan, kalau dianggap tidak tepat lagi dilaksanakan maka tidak usah dipaksakan dan dilaksanakan di masa mendatang” katanya.
Ipansyah mengungkapkan “salah satu yang menjadi pertimbangan, bahwa pendidikan gratis yang dulu diperjuangkan bersama kawan-kawan di Disdik ini, dalam perjalanannya setelah di evaluasi ternyata hasilnya tidak begitu menggembirakan.
Ada dua hal masalah pokok yang tidak memberikan hasil:
Satu, seyogyanya pendidikan gratis itu, dibarengi dengan adanya peningkatan mutu, tapi kenyataannya peningkatan mutu tidak seimbang dengan biaya yang dikeluarkan. Kita maklum pendidikan gratis itu dilindungi undang-undang, tetapi ini perlu menjadi evaluasi kita, dan dicari solusi dan tindakan untuk mengantisipasi tidak imbangannya biaya yang dikeluarkan dengan mutu yang dihasilkan.
Kedua, dari penyelenggaraan pendidikan gratis, kalau dahulu kita sepakat bahwa pendidikan gratis adalah tanggung jawab pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Tapi mungkin itu hanya sebatas semboyan saja, karena zaman sekarang ini, berharap peran serta tanggung jawab yang besar dari orang tua atas penyelenggaraan pendidikan itu tidak terwujud. Partisipasi orang tua murid dalam mensukseskan pendidikan gratis masih sangat kecil. Akhirnya penyelenggaraan pendidikan gratis tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Oleh karena itu, proses dari penyelenggaraan pendidikan gratis di kota Banjarmasin, harus menjadi pertimbangan kita semua, kita evaluasi dan perlu di cari solusi dan pijakan lain. Sehingga disamping penyelenggaraan pendidikan gratis, keterlibatan orang tua murid lebih di dorong lagi peran sertanya” ujarnya.
Ipansyah juga berpesan dengan jajaran Disdik kota Banjarmasin, yang mengalami mutasi atau pergeseran jabatan agar tidak sakit hati, tetapi ujarnya “dari semua keadaan yang terpenting adalah mengambil hikmah dan terus menunjukkan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas. ara/mb05


Tidak ada komentar:

Posting Komentar