Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

280711-kamis(jumat)-pementasan teater 6 banua (Dm.090811)

Photo: mb/ara
KRITIK – Terselip kritik politik dalam pementasan teater Sanggar Anam Banua di gedung Balairungsari Taman Budaya Kalsel

Kebohongan Politik Dalam Kritik Teater

BANJARMASIN – Keadaan sosial masyarakat, tingkah laku penguasa dan nasib pejuang kemerdekaan, selalu menjadi topik yang hangat ketika diangkat ke panggung teater.
            Hal itu pula yang dilakukan oleh Sanggar Anam Banua pada pementasan teater yang dilaksanakannya pada Rabu (27/7) malam di gedung Balairungsari Taman Budaya Kalsel.
            Fahmi, salah satu panitia pelaksana pementasan menceritakan kepada Mata Banua “pementasan teater yang kami mainkan ini berjudul ‘Pakaian dan Kepalsuan’ saduran bebas karya Achdiat K Mihardja dari cerita sandiwara Rusia.
            Isi ceritanya tentang dua orang veteran pejuang kemerdekaan yang menganggur dan kecewa terhadap cara-cara berpolitik pemimpin negeri yang dulu pernah mereka perjuangkan. Kebohongan dan kepalsuan serta kemunafikan yang hendak mereka bongkar” katanya.
            Lanjut Fahmi “proses latihan untuk pementasan ini memang cukup lama, sekitar beberapa bulan, banyak tantangan yang kami hadapi, salah satunya adalah terjadinya beberapa kali perubahan pemain, hal itu disebabkan karena faktor kesibukan kerja dari aktor yang bersangkutan.
            Bahkan, malam kemaren ketika semua telah siap untuk naik kepanggung, kembali salah satu pemain tidak bisa memainkan perannya, karena mengalami kecelakaan, berarti harus ada perubahan aktor lagi. Sehingga Riza Rahim sebagai sutradara terpaksa menggantikannya untuk naik kepanggung.
            Terlepas dari semua kendala yang kami hadapi dalam persiapan pementasan, yang utama adalah pesan dan makna dari isi cerita yang kami suguhkan” ujarnya.
            Dalam kesempatan yang sama, Teater Tunas Banua dari MAN 2 Model Banjarmasin, yang merupakan binaan Sanggar Anam Banua, turut mementaskan sebuah lakon yang berjudul ‘Zizal’ karya Riza Rahim. Menceritakan tentang persoalan remaja, pergolakan jiwa dan tergoncangnya kepribadian menghadapi situasi kehidupan. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar