Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

290711-jumat(sabtu)-jiarah kubur sblm ramadhan (Dm.di Berita Kaki.hal 1)

Photo: mb/ara
BERKAH – Ziarah kubur menjelang Ramadhan turut mendatangkan berkah bagi masyarakat yang tinggal di sekitar komplek pemakaman umum

Berkah Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

BANJARMASIN - Kebiasaan masyarakat untuk berziarah kubur menjelang datangnya Ramadhan, tidak hanya dilakukan di kota Banjarmasin saja atau Kalsel dan Indonesia umumnya, tapi juga dilakukan kaum muslimin di berbagai belahan dunia lainnya.
            Kata 'ziarah' berasal dari bahasa Arab zara, yazuru, ziaratun, yang artinya berkunjung atau pergi menengok. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Penerbit Balai Pustaka), kata ziarah diartikan dengan berkunjung ke tempat-tempat yang dianggap keramat atau mulia, makam dan sebagainya. Sedangkan kata kubur ialah tempat pemakaman jenazah.
            Secara khusus ziarah kubur menjelang Ramadhan, memang sudah menjadi tradisi orang Banjar secara turun temurun, walaupun sebagian ulama ada yang membolehkan dan ada pula yang melarangnya. Namun bukan berarti tidak ada dalil yang membenarkan persoalan ziarah kubur.
            Ziarah kubur termasuk ibadah yang pada awalnya diharamkan, namun kemudian dianjurkan dalam agama. Pengharaman ziarah kubur sebelumnya, disebabkan para sahabat Rasulullah baru saja meninggalkan agama jahiliyah, namun ketika para sahabat sudah lebih kental keimanannya, maka Rasulullah SAW pun membolehkan mereka berziarah kubur. Dari Ibnu Majah dari shahabat Ibnu Mas'ud ra Rasullah SAW bersabda:
“Dulu aku telah melarang kamu berziarah ke kubur, maka sekarang berziarahlah, karena ziarah kubur itu dapat berzuhud terhadap dunia dan dapat mengingatkan akan akhirat”. Serta masih banyak hadist nabi lainnya yang terkait dengan ziarah kubur.
            Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, tentang kesunnahan mendoakan orang yang sudah wafat. Dan bahwa doa itu bisa sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia, serta berpengaruh atas nasib yang di alami. Entah doa itu dari anak kepada orang tuanya, atau dari siapa saja yang mendoakan.
            Sebagian ulama mengatakan, dari segi waktu tidak ada perintah khusus untuk berziarah kubur di bulan tertentu. Kebiasaan masyarakat berziarah kubur pada saat menjelang datangnya bulan Ramadhan jelas tidak ada dasar syariatnya.
            Pendapat mengenai dasar waktu, dibantah oleh ulama lainnya yang mengatakan, ketika suatu kaum mempunyai waktu khusus untuk mengamalkan sunnah, lalu apakah hal itu disebut munkar dan bid'ah? Kebiasaan untuk melakukan sunnah ini merupakan hal yg mulia, entah itu Sya'ban, Ramadhan atau kapanpun sempat melakukannya, maka tak menjadi larangan karena memang tak ada larangannya.
            Terlepas dari pro kontra khilafiah boleh dan tidaknya, dilain pihak ziarah kubur menjelang Ramadhan, malah banyak mendatangkan berkah bagi masyarakat, yang berada di sekitar komplek pemakaman. Semakin mendekati hari Ramadhan, semakin banyak peziarah yang datang. Sehingga, para penjual minuman (warung), penjual bunga, penjual tanah dan batu, jasa kebersiahan (pencabut rumput) dan penjaga komplek pemakaman, menuai berkah pundi-pundi rupiah.
            Dari pantauan Mata Banua, pada sore Kamis (28/7) di sebuah komplek pemakaman umum di Jl Malkon Temon, kelurahan Surgi Mufti Banjarmasin, tampak seorang wanita bersama dua orang anaknya, baru saja turun dari kendaraan, setelah memperhatikan keadaan makam, ia memanggil seorang laki-laki untuk membersihkan rumput-rumput yang tumbuh disekitar sebuah kuburan. Setelah kuburan itu terlihat bersih, ia memberikan upah kepadanya. Kemudian wanita tersebut dengan khusuk duduk berdoa di depan kubur orang tuanya itu.
            Syarifudin (45) salah satu tukang cabut rumput di komplek pemakaman berkata “semakin dekat bulan puasa, akan semakin banyak yang datang berziarah. Tidak ada patokan harga atas jasa membersihkan kuburan, terserah berapa diberi, tergantung kerelaan”.
            Ipit (50) penjual tanah dan batu di sekitar komplek pemakaman umum, menuturkan “alhamdulillah, beberapa hari ini banyak orang yang minta perbaiki siring kubur keluarganya, ini adalah berkah bagi kami” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar