BAHASA BANJAR PERWAJAHAN JATI DIRI ORANG BANJAR
Prof.Dr.H.Djantera Kawi berkata “ada ungkapan bahwa bahasa menunjukkan bangsa, kiranya dapat pula kita labelkan pada penutur Banjar.
Bahasa Banjar yang telah tumbuh dan berkembang berabad-abad dengan jumlah penutur yang cukup besar merupakan salah satu di antara 10 bahasa daerah terkemuka (selain bahasa Jawa, Sunda, Madura, Bali, Bugis, Melayu Riau, Aceh, Batak, Minang, dsb)” katanya.
Tokoh Bahasa Kalimantan Selatan ini melanjutkan “aspek-aspek kebudayaan yang melekat pada perwujudan bahasa dan sastra tersebut merupakan perwajahan jati diri orang Banjar.
Dengan kata lain jika kita ingin mengenali watak, tabiat, cara berpikir, filosofi, etos kerja, egalitarian, tata kehidupan dsb, tentu dengan sangat gampang menelusurinya melalui fenomena bahasa dan sastra” ungkapnya.
Bahasa yang telah menjadi kebiasaan sehari-hari, cenderung membuat seseorang melupakan aspek-aspek yang mendasari dari bahasa yang ia pergunakan.
Untuk itu menurut Djantera Kawi “pertanyaan mendasar ialah apakah kita sudah melakukan telaah atau pengkajian terhadap berbagai aspek kebudayaan yang terkandung dalam bahasa dan sastra dalam rangka memperkokoh jati diri kita sebagai orang Banjar” pungkasnya pada Sabtu (27/11) siang. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar