Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

300311-rabu(kamis)-sarasehan Kesbangpol

Photo: mb/ara
SARASEHAN - Mempererat Kerukunan Antar Umat Beragama, Suku, dan Etnis Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Daerah, menjadi tema dalam sarasehan yang dilaksanakan Kesbangpol Kota Banjarmasin.

Banjarmasin Masih Kondusif

BANJARMASIN – Situasi non kondusif yang terjadi di daerah lain di luar Kalimantan Selatan, mungkin saja terjadi di Banjarmasin. Untuk mengantisipasi terjadinya instabilitas daerah, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Banjarmasin, mengadakan sarasehan di Aula Pemko Banjarmasin pada 28 Maret 2011 kemaren, dengan tema Mempererat Kerukunan Antar Umat Beragama, Suku, Etnis Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Daerah.
            Ada empat nara sumber dalam sarasehan yaitu Prof Dr Ahmad Hasan M Hum dari IAIN Antasari Banjarmasin, dengan judul materi Menampung dan Menyalurkan Aspirasi Dalam Menyelesaikan Konflik di Masyarakat, melalui kearifan lokal. H Muhammad Effendy SH MH dari Unlam, dengan judul materi Perkembangan Gejolak Politik Sosial Budaya Dalam Menjaga Stabilitas di Daerah.
            Kemudian Kombes Drs Hilman Thayib dari Kapolresta Banjarmasin, dengan judul materi Peranan Kepolisian Dalam Mewujudkan Kondisi Keamanan dan Menjaga Stabilitas di Daerah. Serta perwakilan dari Kodim 1007 Banjarmasin yang memaparkan pertahanan keamanan dalam menjaga ketahanan bangsa.
            Ditengah berlangsungnya sarasehan, Kepala Kesbangpol kota Banjarmasin Noormansyah, memberikan penjelasan dengan wartawan. Menurutnya sarasehan ini dilaksanakan untuk mensikapi situasi kondisi di daerah, sebab di tengarai adanya unsur-unsur yang bisa menimbulkan konflik.
Kesbangpol kota Banjarmasin mencoba untuk menghimpun seluruh komponen masyarakat, baik itu tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh etnis. Dan bersama-sama mensikapi permasalahan yang terjadi baik secara nasional maupun kedaerahan. Serta mendiskusikan seharusnya menjaga keamanan daerah. Walaupun sebenarnya situasi Banjarmasin masih kondusif.
Tugas dari Kesbangpol, mencari input-input dan mendapatkan informasi yang berkembang di masyarakat. Input dan informasi tersebut selanjutnya di bawa dalam  musyawarah Pemda hingga Pemprov, yang akan mengolahnya untuk tindak lanjut kedepan.
“Kemaren kami sudah mengajukan konsep  ke Walikota agar meminta seluruh lurah, bersama RT dan RW nya, untuk menggalakkan kembali siskamling. Karena siskamling saat ini sudah kurang dilaksanakan. Konsep ini sudah di setujui Walikota dan segera dijalankan” ujarnya.
Sementara dalam pemaparannya, Kapolresta Banjarmasin mengatakan bahwa Banjarmasin dianggap daerah rawan. Maka tugas pemerintah daerah adalah mensikapi permasalahan yang mungkin akan timbul. Sedangkan pelaksanaan keamanan ada ditangan polres.
            Seusai acara sarasehan Kombes Drs Hilman Thayib, menegaskan bahwa situasi Banjarmasin masih stabil. “Kerawanan yang saya maksud adalah Banjarmasin ini termasuk no 5 terbesar kasus narkobanya di Indonesia, dan di daerah Kalsel dalam urutan pertama.
            Kesiapan keamanan bukan cuma dari polisi saja, tapi juga kesiapan dari masyarakat, dimulai dari lingkungan yang terkecil yaitu lingkungan keluarga” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar