Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

030711-minggu(senin)-PA Al Amin (Dm.050711)

Photo: mb/ara
IKATAN – PA Al Amin mempunyai ikatan alumni anak panti yang purna asuh sangat kuat

PA Al Amin
Berharap Pemda Mengadakan Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Panti

PANTI Asuhan (PA) Al Amin, beralamat di jalan Brigjend H Hasan Basry, samping gedung Dharma Wanita Banjarmasin. Sudah kurang lebih 23 tahun PA Al Amin didirikan, semenjak 16 September 1987.
            Agus Rahman, salah satu pengurus panti menceritakan kepada Mata Banua “awal pembentukan panti, karena masih belum dikenal orang, maka sangat sedikit yang membantu, sehingga pengurus pantilah yang membiayaai makan dan minum anak-anak panti.
            Sekarang kami sudah memiliki 4 asrama untuk anak-anak panti. Tiga asrama putra, dan satu asrama putri yang tempatnya terpisah yaitu berada di belakang Kodim di jalan S Parman. Tiap asrama mempunyai satu pengasuh dan satu kamar ditempati 4 sd 6 anak, tergantung luas kamarnya.
            Asrama putri baru tahun ini selesai didirikan dan di tempati. Sebelumnya anak-anak putri diasuh diluar dari panti yaitu tinggal dengan keluarganya masing-masing, dengan biaya hidup tetap ditanggung oleh panti. Dalam setahun ada 3 sd 7 anak yang purna asuh.
            Saat ini, jumlah anak laki-laki ada 45 orang dan anak-anak putri ada 15 orang. Dengan tingkat pendidikan sekarang yaitu, sekitar 7 anak masih di SD dan yang paling muda ada yang masih di kelas 4 SD. Kemudian yang di SMA sekitar 12 anak, dan sisanya di SMP.
Anak asuh di biayai panti hingga sampai lulus SMA, setelah itu mereka sudah harus mandiri. Bila mereka mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mereka harus mencari biaya sendiri, tetapi mereka boleh tetap tinggal di panti dengan catatan ikut membatu aktivitas di dalam panti, atau dengan kata lain mengabdi untuk panti” ujar Rahman yang dulunya juga anak asuh panti semenjak kelas 3 SD, dan ia adalah angkatan pertama anak asuh panti Al Amin.
Semenjak Rahman lulus SMA, ia sudah mengabdi di panti sebagai pengasuh dan setelah lulus kuliah ia menjadi pengurus panti. Menurut Rahman, kegiatan rutin panti yaitu “setiap Minggu sore ada pengajian Agama untuk anak-anak putra dan putri, yang penceramahnya dari salah satu pengurus panti juga. Kegiatan  sholat berjamaah sudah tentu menjadi kegiatan wajib, kemudian ada kegiatan tadarus Al Qur’an, lalu setiap malam Jumat melaksanakan sholat hajat bersama-sama. Untuk waktu belajar, biasanya setelah sholat Magrib, atau setelah sholat Isya dan setelah sholat Shubuh.
Dulu pernah ada kegiatan latihan nasid, tapi karena pelatihnya yang juga anak panti yang telah purna asuh, dan menjadi pengasuh selama tinggal di panti sambil kuliah, sudah menyelesaikan studinya, lalu pulang ke kampung, maka kegiatan latihan nasid yang sempat tampil di mana-mana menjadi terhenti.
            Prestasi anak-anak cukup baik, rata-rata dalam olah raga, atau dalam lomba-lomba lainnya, bahkan ada anak kami yang berprestasi dalam paskibra hingga sampai ke Istana Negara, itu terjadi pada masa Presiden Megawati.
            Daerah asal anak-anak panti paling banyak berasal dari Banjarmasin, kemudian ada dari Barabai, Sungai Danau dan paling jauh dari Kotabaru. Memang cukup sulit membina anak-anak yang tempat tinggal keluarganya dekat dengan panti, karena mereka sering pulang kerumah keluarganya tersebut.
Tapi dengan sering dinasehati akhirnya mereka mau menurut. Sebagian kecil ada juga yang tetap membandel, baik karena melanggar peraturan lain. Tahun ini ada 2 orang yang dikeluarkan, karena sudah tidak bisa dinasehati lagi.
            Ikatan alumni anak-anak panti Al Amin (anak-anak yang sudah purna asuh) cukup kuat. Minimal setahun sekali ada pertemuan, yaitu setiap bulan Ramadhan, mengadakan buka puasa bersama. Sehingga selalu ada saja bantuan dari alumni yang sudah mapan tersebut. Ada alumni yang sudah menjadi pegawai negeri, polisi dll” kata Rahman yang tahunan menjadi honorer guru, tapi sudah 3 tahun ini ia diangkat menjadi PNS di SMA PGRI 11, sebagai guru pembimbing konseling.
            Mengenai bantuan, kata Rahman “kalau bantuan beras, cukup banyak, yang dipikirkan tinggal lauk pauk dan sayurnya saja lagi. Biaya pengeluaran dalam satu bulan bisa mencapai puluhan juta. Antara pemasukan dan pengeluaran, kadang-kadang nombok, kadang-kadang lebihan, untuk mencukupi bila kekurangan tentunya dari donator tetap.
            Dulu kami ada punya usaha untuk panti, tapi karena kekurangan modal, jadi tidak dapat diteruskan, kedepannya kami akan membuat usaha kembali atau menciptakan lapangan kerja, agar tidak cuma bisa berharap dari donator.
            Oleh karena itu kami mohon, Pemda mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan untuk anak-anak panti, agar mereka siap pakai dan mandiri” harapnya. araska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar