Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

100611-jumat(sabtu)-haul guru sekumpul (Dm.di Cat.kaki.hal 1)


Photo: mb/ara

DAPUR – Dari Sabtu dan Minggu, selama 24 jam warga sekumpul dan para santri bergotong royong di dapur enam sektor, untuk mempersiapkan jamuan tamu yang datang ke haulan

Menengok Dapur Haul Guru Sekumpul

PUNCAK kemacetan lalu lintas terjadi dari Ashar hingga Magrib (Minggu, 5 Juni 2011), di antara Simpang empat bundaran Banjarbaru dan Pasar Cahaya Bumi Selamet Martapura. Ratusan kendaraan roda dua dan empat, mempunyai satu arah tujuan yaitu Sekumpul.
            Di balik puluhan ribu ja’maah yang datang, tersembunyi tetes keringat warga sekumpul serta para santri yang melayani tamu dengan tulus dan ikhlas.
            Kalangan Habaib, alim ulama (tokoh agama), pejabat pemerintahan dan pengusaha turut menghadiri haulan Guru Sekumpul. Nama lengkap Guru Sekumpul  adalah Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Beliau dilahirkan di Tunggul Irang, Dalam Pagar, Martapura pada malam Rabu 27 Muharram 1361 H bertepatan dengan 11 Februari 1942 M. Dan wafat pada 5 Rajab 1426 H bertepatan dengan Rabu 10 Agustus 2005 pukul 05.10 wita di rumah kediamannya di Sekumpul, pada usia 63 tahun, setelah sempat dirawat selama lebih kurang 10 hari di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura, karena penyakit ginjal.
            Dari Pantauan Mata Banua, Semenjak pagi dari pengeras suara yang di pasang di sekitar wilayah Sekumpul, terdengar arahan dari panitia haul yang di serahi tugas mengatur lalu lintas dan tempat parkir kendaraan jama’ah yang terus berdatangan. Sesekali terdengar peringatan agar jama’ah berhati-hati dengan barang bawaannya, dimana memarkir kendaraannya, jangan sampai anak yang dibawa malah terpisah, atau terpencar dengan rombongannya sendiri.
            Kendati sudah diperingatkan, tetap saja ada pengumuman, di temukan anak yang terpisah dengan orang tuanya, dan agar orang tuanya menjemput di Posko Induk Panitia Haul. Sedapat mungkin panitia yang bertugas melayani keperluan dan kesusahan, serta mengarahkan jama’ah yang terus berdatangan, hingga selesai acara haulan.
            Sebelumnya, persiapan pelaksanaan haul ke-6, ulama kharismatik KH M Zaini Abdul Ghani atau yang akrab disapa Guru Sekumpul, sudah sebulan sebelum pelaksanaan. Semenjak Kamis (2/6) sudah banyak jam’ah dari luar daerah Martapura, hingga dari luar Kalsel. Kalau hari-hari biasa dari sejak pagi hingga malam hari, maqam  Guru sekumpul tak pernah sepi dari  para penziarah, di hari mendekati haulan ja’maah yang berziarah menjadi berkali-kali lipat jumlahnya.
Pihak keluarga Guru Sekumpul dan masyarakat di Sekumpul, telah mempersiapkan segala sesuatunya demi kelancaran haulan tersebut Menurut keterangan H Abdurrahman Salim di gang Hijrah Sekumpul yang di percaya sebagai humas pelaksana haulan, mengatakan “haul untuk khalayak umum pada minggu malam  5 Juni 2011 di Mushalla Arraudah komplek sekumpul dan daerah-daerah di sekitarnya. Acara haul, di mulai dari habis magrib sampai isya, dengan acara utama pembacaan, syair maulid Al Habsyi, Tahlil, dan do’a.
            Kami, sudah mempersiapkan acara, semenjak rapat pertama pada Sabtu 4 Mei 2011 dan rapat ke dua pada Kamis 19 Mei 2011. Untuk masyarakat sekitar Sekumpul juga di himbau untuk membersihkan lingkungannya, agar tamu yang datang merasa nyaman. Kemudian tempat-tempat yang digunakan sebagai lahan parkir serta tempat untuk memasak, juga disiapkan. Tidak ketinggalan perbaikan penerangan.
            Setiap tahun, jama’ah yang datang, sudah tentu akan bertambah. Daerah parkiran seperti biasa ada di jalan Pendidikan, di Guntung Alaban, di Irigasi dan sebagian di halaman rumah penduduk, dan shap sholat disiapkan hingga depan gang Penghulu.
Kalau 2010 kemaren kami menyiapkan sekitar 100 ribu nasi kotak, maka tahun ini, kami menyiapakan lebih dari itu. Perkiraan biaya yang di perlukan sekitar 1 milyar.
            Ada 6 sektor untuk tempat memasak, yaitu di gang Taufik menyiapakan 37500 nasi kotak, gang Mahabbah menyiapakan 28125 nasi kotak, gang Arrahmah  menyiapakan 18750 nasi kotak, gang Pribadi menyiapakan 6250 nasi kotak, simpang 4 sekumpul menyiapakan 6250 nasi kotak, kemudian sektor ke enam yaitu dalam Regol, gang Hijrah dan gang Nusantara, untuk tiga lokasi ini disiapkan 38750 nasi kotak.
            Kami tidak meminta sumbangan, jadi semua bantuan yang ada memang adalah inisiatif masyarakat sendiri untuk membantu, ada yang membantu daging, ada yang membantu beras, ada yang membantu bumbu-bumbu masak dan lain-lain” katanya.
Di lain pihak, pada Minggu (5/6), Salam salah satu panitia haulan yang bertugas menyiapakan hidangan nasi kotak untuk jama’ah, mengatakan bahwa beras yang dimasak ada sekitar 6 ton dan daging sapi yang diolah ada sekitar 13 ton.
Semua sektor, tenda-tenda tempat menyiapkan nasi kotak, semenjak Sabtu hingga Minggu aktifitas warga yang membantu memasak semakin meningkat. Warga sekumpul dan santri Pondok Pesantren atau murid-murid yang dulu mengikuti pengajian Guru Sekumpul (yang disebut pondokan), sudah rutin turut serta membantu persiapan haul.
Pada salah satu sektor gabungan yaitu sektor enam, tampak murid-murid yang setelah Guru Sekumpul wafat, pulang kekampung halaman masing-masing, beberapa hari sebelum haul telah datang kembali, dan langsung lebur dengan beragam persipan haul.
Dimulai dari meracik bumbu, mengolah daging, memasak nasi, membuat kotak nasi, hingga pada minggu paginya memasukkan nasi dan lauk pauknya kedalam kotak nasi yang berlangsung sampai kurang lebih pukul 17.00 Wita, baru selesai.
Hanya ada waktu satu jam beristirahat sebelum magrib. Seusai sholat magrib, murid-murid dan warga yang membantu pelaksanaan haul, kembali berkumpul dan bersiap-siap untuk membagikan nasi. Saling berkordinasi, pada posisi mana yang lebih dulu dibagi. Pertengahan pembacaan Maulid Habsyi, nasi kotak mulai dibagikan dimulai dari barisan jama’ah paling belakang.
Apabila pembagian nasi kotak disektor enam telah rampung, dan kemudian ada informasi bahwa ada sektor lain yang kekurangan nasi kotak, murid-murid dengan segera bergerak mengantarkan kelokasi tersebut.
Nampak mata yang kuyu karena kurang tidur dan kelelahan, tidak menyurutkan semangat dan ikhlas membantu untuk melayani jama’ah yang menghadiri haulan, hingga akhir acara. ara/mb02

Dimasukkan sebagian pada 030611-jumat(sabtu) di Mozaik, dengan judul 135125 Nasi Kotak Di Siapkan Untuk Haul Guru Sekumpul – tidak dimuat

Dimasukkan penuh pada 060611-senin(selasa) di Mozaik, dengan judul Menengok Dapur Haul Guru Sekumpul – tidak dimuat

Dimasukkan penuh lagi pada 100611-jumat(sabtu) di Catatan Kaki hal 1, dengan judul Menengok Dapur Haul Guru Sekumpul – dimuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar