Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

110511-Obat Tradisional Untuk Kejang-Kejang


Pengobatan Klenik Pada Masyarakat Banjar

BANJARMASIN - Pengetahuan masyarakat di bidang pengobatan tradisional, terkadang dipengaruhi pula oleh kepercayaan yang sulit diterima secara logika.
            Menurut Drs Syaripuddin R pada Sabtu (7/5) sore, mengatakan “di dalam kehidupan masyarakat tradisional dikenal adanya upacara pengobatan yang ditujukan untuk mengobati penyakit tertentu.
Cara tersebut mungkin di zaman modern ini dianggap kuarang bermanfaat, tetapi pada kenyataannya secara psikologis dan sosial masyarakat tradisional, sering kali berhasil menyembuhkan penyakit yang di derita pasien. Sebutlah seperti Badewa pada Suku Dayak Bakumpai, atau pengobatan tradisional lain yang bersifat magis atau klenik pada masyarakat Banjar yang lain” katanya.
            Kondisi ini juga diakui oleh Kepala Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel, Drs A Murjani M Kes SH, beberapa waktu yang lalu dalam perbincangan di ruang kerjanya. Ia mengatakan” diterima ataupun tidak, dipercaya ataupun tidak, bagi masyarakat modern ataupun ilmu kedokteran modern, pengobatan tradisional tetap menjadi media pengobatan alternatif bagi masyarakat.
Karena baik itu dari segi pengobatannya atau proses pengobatannya yang diluar dari nalar, pengobatan tradisional seperti ini, sering kali membantu menyembuhkan pasien, saat pengobatan modern sudah tidak mampu lagi mengatasinya. Ini adalah pengobatan alternatif, melalui keyakinan dan sugesti yang tumbuh semenjak zaman dulu dan terus bertahan dan berkembang hingga saat ini” ujarnya.
Dilain pihak, kepada Mata Banua, Syaripuddin menyebutkan salah satu pengobatan tradisional yang bersifat magis pada masyarakat Banjar, dan sering terjadi pada anak-anak.
            Katanya “seperti penyakit Karungkup (dalam istilah masyarakat Banjar) yang dalam bahasa kedokteran disebut dengan Kejang. Penyakit ini sering menyerang anak-anak. Tanda-tanda penyakit antara lain mata melotot disertai badan menyentak dengan keras. Bagi masyarakt Banjar tradisional, dipercaya bahwa Karungkup disebabkan karena gangguan ruh halus atau makhluk halus.
            Pengobatan tradisional untuk Karungkup, lebih berdasarkan pada kepercayaan. Pertama dengan menyalakan parapen yang dimasukkan rumput balawa (daun ribu-ribu). Kemudian dimasukkan lagi buku karuk dan gandang lawa (seperti sarang laba-laba), biasanya ada di sudut dinding rumah, tiang atau di plafon rumah.
            Selanjutnya asap parapen dikipaskan kearah penderita, dengan terlebih dulu kepala penderita (anak-anak) ditutup tangguk besar (alat penangkap ikan). Sedangkan untuk penderita dewasa syaratnya lunta buruk (jala bekas) digantungkan di depan kelambu.
            Penyakit Karungkup ini kebanyakan diobati oleh ahlinya. Biasanya sebelum diobati, mulut penderita dimasukkan wancuh (sendok nasi dari kayu) agar tidak sampai menggigit lidahnya sendiri” ujarnya.
            Selain itu, sebagian masyarakat tradisional Banjar dalam mengobati Karungkup dengan menggunakan ranting daun kelor yang masih mempunyai daun. Ranting daun kelor dipukul-pukulkan ketubuh penderita (dengan pukulan yang tidak terlalu keras). Dipercaya bahwa ranting daun kelor tersebut dapat mengusir makhluk halus yang merasuki tubuh seseorang” ungkap Syaripuddin. ara/mb05
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar